Maaf lamaa :')
Setelah puas melampiaskan emosinya dengan menangis meraung sambil membanting barang-barang dua hari lalu, Maura tidur pulas di kamar Sisy seperti tupai yang berhibernasi. Membiarkan Sisy sang manager pribadi membereskan kekacauan di apartemennya.
Keesokan harinya Maura terbangun dengan keadaan yang linglung. Puluhan tahun Maura terbiasa bangun dini hari karena jadwalnya selalu padat. Tapi tiba-tiba Sisy memberitahu jadwalnya kosong beberapa hari ke depan.
Segala macam kegiatan menyanyi, mengisi talkshow, meeting dengan pihak brand maupun label musik...dibatalkan. Bukan hanya satu atau dua kegiatan, tapi puluhan kegiatannya di bulan ini. Bahkan termasuk pembatalan delegasi Maura untuk mengikui acara Asia Pacific Leaders Forum on Open Government 2017. Padahal Maura sudah menyiapkan materi paparan serta melakukan riset sejak sebulan yang lalu.
Dari puluhan tahun hidupnya, baru kali ini Maura nggak punya kegiatan apapun. Betul-betul hanya makan, tidur, makan, tidur yang diiringi oleh misuh-misuh.
Baru dua hari berlalu, tapi Maura sudah nggak tahan dengan kegabutannya.
Mengambil ponsel cadangan yang bersimcard nomor rahasia, Maura menelepon Sisy. "Sy, lo harus cek lagi, masa nggak ada banget jadwal gue hari ini?"
"Jadwal lo? Banyak sih Mo. Minimal angkat telepon dari manajemen kita. Atau lo bisa keluar apartemen, banyak banget wartawan yang nunggu lo di pinggir jalan. Ya bisa juga nemuin nyokap lo yang tadi nyaris ngebunuh gue," cecar Sisy. Dia sangat lelah hari ini. Menerima amukan dari pihak manajemen juga Mami Maura. Belum lagi harus berbusa-busa memberi penjelasan kepada seluruh pihak yang bekerja sama dengan Maura, dampak dari kasus kekerasan yang sedang viral.
Mendengar cecaran Sisy, bukannya merasa kasihan, Maura malah balik memaki, "Setan emang lo! Manager kurang ajar!"
Sisy yang terbiasa menerima amukan Maura hanya diam nggak menanggapi. Belasan tahun bekerja untuk Maura, kuping dia sudah setebal baja. Nggak pernah mengambil hati segala kalimat dan umpatan pedas dari Maura.
"Oh iya Mo. Nyokap lo ngamuk nyuruh lo nyalain hp. Kabarin keberadaan lo di mana sekarang."
Selain Sisy, nggak ada satupun orang yang tahu bahwa Maura memiliki dua unit apartemen di kawasan yang sama. Satu unit rahasia itu dibeli atas nama Sisy, yang sehari-harinya memang ditempati oleh managernya itu. Maura akan pergi ke unit Sisy jika sedang melarikan diri dari Mami, seperti saat ini.
Mami selalu tau ke mana Maura pergi, kecuali unit rahasia ini.
Setelah melakukan kekacauan di apartemennya, Maura segera pindah ke unit rahasia. Bertukar tempat dengan Sisy. Membiarkan Sisy membereskan segala kekacauan, termasuk Maminya.
"Jadi...tadi Mami udah ke sini?" tanya Maura yang tengah memilin jemarinya. Gugup membayangkan Mami yang mengamuk.
"Baru setengah jam yang lalu nyokap lo cabut."
"Apa kata Mami?" bisik Maura.
"Hal-hal yang pasti udah lo bayangin. Mami nyuruh lo klarifikasi, terus laporin Raka atas tuduhan penyebaran video kekerasan dan pencemaran nama baik."
Maura mendesah.
"Kok bisa ya gue punya nyokap segoblok itu. Yang ada gue kayak nyerahin diri minta dipenjara, makin dibully netizen pula." Tentu Maura hanya berani mengumpati Mami dari belakang.
"Mo, jangan lupa telepon Pak Bos. Lo nggak bisa lama-lama ngilang. Pak Bos bilang kita butuh susun strategi." Pak Bos yang dimaksud adalah owner Blue Sky Talent Management yang menaungi Maura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Tak Terlihat Lagi
ChickLitHanya ingin melarikan diri, sampai tak terlihat lagi.