5. Pertahanan Terakhir

2.1K 321 137
                                    

Haloooo cinta-cintakuuu... Mohon maaf lahir dan batin ya. Maaf ya udah sebulan lebih nggak update 🥲. Dimaafin dong yaa? 😘. Kangen banget dehh 🤗.

Semoga nggak bosen ya, karna 90% narasi. Mungkin BAB selanjutnya baru akan mulai banyak porsi dialognya.

JANGAN LUPAAA baca BAB 4 nya dulu ya biar inget wkwkwk.

Maura terburu memasuki mobil dengan napas yang nyaris habis. Baru saja dia dikejar emak-emak ganas, yang mencakar dan mencubit lengannya tanpa ampun. Belum lagi teriakan mereka yang membuat pengang telinga.

"Anjing lo, Sisy! Bisa-bisanya jadwalin gue konsul di sini! Bu Inggrid bilang harusnya gue dateng ke tempat praktek di rumahnya, bukan di sini, Goblok!" maki Maura. Dia melampiaskan kekesalannya pada Sisy.

"Sorry, Mo. Kan elo yang bilang harus banget hari ini. Ya hari ini jadwal beliau di klinik sini." Setelah napasnya teratur, Sisy baru membuka suara untuk membela diri. Pasalnya dia juga kena getahnya. Membantu melerai ibu-ibu ganas tadi, lengannya pun jadi korban cakaran. Lalu dia menyusul Maura berlari dengan kekuatan super agar selamat masuk ke dalam mobil.

Tahta Maura sebagai sweatheartnya Indonesia sudah berganti jadi musuh bebuyutan masyarakat Indonesia. Terutama Ibu-Ibu yang seolah merasakan penderitaan Raka, ikut terpancing emosinya kala melihat Maura.

Seperti melihat aktris antagonis sinetron di real life, mereka ikutan kesal melihat Maura secara langsung. Bertemu di parkiran ruko, tanpa pikir panjang mereka mengerubungi Maura untuk memberi pelajaran karena sudah menghajar Raka habis-habisan.

Kalau bukan karena kamera ponsel yang diacungkan oleh kerumunan massa, Maura pasti sudah balas menendang para wanita tua kurang ajar itu.

Kini tubuh Maura kian merosot di jok penumpang. Energi dia semakin menipis, terserap habis oleh usaha menahan diri dari ledaknya emosi.

Sisa energi tersebut langsung Maura habiskan untuk teriak di dalam mobil. Secepat debu yang diterbangkan angin, video Maura yang dirundung oleh Ibu-Ibu langsung viral di jejaring sosial. Bukannya mendapat simpati, dia semakin menjadi bulan-bulanan netizen. Menggulir sekilas kolom komentar, banyak yang menyumpahi Maura mendapat ganjaran yang lebih parah dari ini. Bahkan hingga menyumpahinya mati terlindas kereta.

"Brengseeeeek!" teriak Maura sambil melempar ponselnya ke dasar mobil.

"Stop baca akun gosip, Mo. Apalagi kolom komentarnya." Sambil fokus mengemudi, Sisy berusaha menenangkan Maura sebisanya.

Maura memalingkan wajah, mencegah Sisy melihat wajahnya yang gemetar menahan gejolak amarah.

Maura selalu kuat setangguh karang, yang tetap berdiri meski diterpa ombak. Tapi dia nggak sadar, ombak yang ribuan kali menabrak batu karang, lambat laun mampu mengikis dan menciptakan lubang kecil.

Seperti komentar dan sumpah serapah netizen yang diiringi dengan kenyataan yang menerpanya. Mereka mendoakan Maura nggak laku di dunia entertainment, batal main film horor, puluhan jadwal manggung cancel, dijegal tampil di stasiun tv, usaha bangkrut, dikhianati teman, difitnah, dikuliti segala jenis kesalahan dan aibnya.

Bahkan ada komentar yang membuat Maura mual dan nyaris muntah.

hkmdny Semoga u ngerasain dijadiin samsak hidup sm org terdeket u. Tuhan gak tidur.

Itu adalah komentar yang Maura baca minggu lalu. Tapi terserap ke sel-sel otak Maura, hingga selalu terngiang setiap detiknya. Bulu kuduknya langsung meremang kala membayangkan Mami menjadikannya samsak selama sisa hidup Maura.

Dia sedang disumpahi ratusan ribu netizen. Atau mungkin jutaan? Apa Tuhan akan mendengar dan mengabulkan doa para netizen?

Maura menggeleng-gelengkan kepalanya. Enggak, Tuhan itu nggak ada. Lo akan baik-baik aja Maura. Mami nggak pernah bikin lo babak belur. Lo bisa konsultasi lagi sama Bu Inggrid untuk mencegah Mami semakin menggila.

Sampai Tak Terlihat LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang