Tolong yang engga suka cerita love hard, BDSM, mafia bisa skip aja cerita ini, okey.. karena cerita ini engga baik untuk otak kalian 😁
.
.
.Yeorin.
* * *
Ya Tuhan.
“Berikan semuanya padaku, Yeorin,” bisiknya, menanam ciuman lembut yang nikmat tepat di bawah telingaku, hampir seolah menggodaku untuk memiringkan kepalaku dan membiarkannya mengambil kendali.
Dan hanya itu. Aku hampir sampai, hampir siap untuk melepaskan.
Tapi itu salah, sangat salah.
Mengapa aku tidak bisa berhenti merasa seperti ini?
Mengapa aku tidak bisa menghentikan kesenangan membangun di tubuh ku?
Jimin berhenti memasukkan jarinya ke dalam diriku, dia bergerak ke klitorisku dimana aku melupakan segalanya dan apapun yang seharusnya. Yang kurasakan hanyalah jemarinya di sekujur tubuhku dan tubuhku memohon klimaks.
“Tunjukkan padaku wajah itu lagi, Yeorin. Datanglah ke seluruh tanganku seperti pelacur kecil yang baik."
Aku sangat mengigau dari cara dia menyentuhku sehingga aku bahkan tidak peduli dia baru saja memanggilku pelacur.
Jimin menjariku dengan sangat ahli sampai aku kehilangan kendali atas tubuhku sendiri. Tidak ada yang bisa ku lakukan untuk menghentikan keinginan tumbuh, dan tumbuh sampai…
Sebuah erangan keluar dari mulutku, dan seringai arogan yang mengikuti di wajahnya membuatnya semakin sulit untuk ditelan. Tapi sudah terlambat. Dia menjentikkan klitorisku sampai orgasme menyelimuti seluruh tubuhku. Vaginaku berkontraksi saat gelombang orgasme yang tak terbendung mengaliriku, dan aku tidak bisa bernapas.
Lututku lemas, tubuhnya dan tali yang diikatkan pada kalung di leherku membuatku tidak jatuh ke lantai.
Jimin tersenyum dan tertawa kecil di dekat telingaku, penisnya menusuk pahaku saat naik turun hanya dari dia melihatku datang. Aku menarik napas yang sangat dibutuhkan.
Dia segera menarik tali, menggeram, "Sekarang katakan padaku lagi betapa hinanya aku."
Aku menelan gumpalan di tenggorokanku ketika dia menatapku mati di mata, kemaluannya masih keras seperti batu. Aku bahkan tidak tahu bagaimana menanggapinya.
"Apa kau mendadak bisu?" katanya, mengedipkan mata.
Aku mengerutkan kening. "Diam."
“Kau bisa saja mengakui bahwa kau menikmatinya,” katanya sambil menggigit bibir bawahnya. "Mungkin aku akan memberimu lebih banyak jika kau melakukannya."
"Fuck you," aku balas meludah, tiba-tiba mendapatkan kembali semangatku.
"Kurasa aku akan melakukannya," erangnya. "Tapi tidak sampai aku selesai menjelajahi setiap lubang yang ditawarkan tubuhmu."
Sialan.
Aku tidak bisa membiarkan dia melakukan itu. Aku tidak bisa membiarkan dia tahu…
"Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan," kataku dengan kejelasan. “Aku memakai talimu. Kau membuat ku datang. Bukankah itu cukup?”
Ujung bibirnya membentuk senyuman.
"Yeorin, aku hampir tidak memilikimu, dan aku tidak akan pernah bisa." Kegelapan di matanya membuat semua bulu di tubuhku berdiri. “Sekarang haruskah aku bercinta dengan pantatmu di dinding, di tempat tidur, atau di lantai? Begitu banyak pilihan.”

KAMU SEDANG MEMBACA
The Marriage Debt
Romance(Completed) Dia lari dari pangeran mafia. Tapi sang pangeran tidak akan berhenti sampai dia menjadi istrinya. Aku, Choi Jimin. Pewaris salah satu kerajaan mafia paling kuat di Daegok. Mafia terkenal dengan selera jahat untuk perempuan. Tapi hanya ad...