The Marriage Debt

Bab 28

Jimin.

* * *

Selama bertahun-tahun, aku membencinya bahkan untuk keberadaannya, dan aku tidak pernah mengerti mengapa, tapi sekarang aku mengerti. 

Yeorin membuatku merasakan sesuatu yang tidak ingin aku rasakan. Bukan hanya nafsu tapi juga semacam keserakahan yang tak terlukiskan, dan itu membuatku melakukan hal-hal yang mengerikan. Menyiksa, membunuh, melukai, selama itu berarti aku harus menahannya, meskipun di dalam sangkar.

Tapi dia tidak menginginkanku seperti aku menginginkannya.

Aku orang jahat, mafia, iblis itu sendiri.

Dan Yeorin adalah malaikat kecil yang sempurna.

Sampai dia membunuh adik ku dan memberiku satu-satunya alasan yang aku butuhkan untuk melakukan semua hal bejat padanya yang selalu aku inginkan. Jika aku menangkapnya dan menjadikannya milik ku, aku bisa bermain dengannya, menggunakan dia, menidurinya, menghukumnya.

Tapi itu semua cerita yang ku tulis sendiri untuk memudahkan ku menjadikan tubuhnya milik ku tanpa melibatkan hati ku yang layu.

Aku mengendusnya seperti heroin tapi tidak pernah merasa mabuk.

Karena Yeorin tidak benar-benar milikku, dan itu tidak pernah terasa nyata.

Yang dia inginkan hanyalah melarikan diri dariku, melawanku, menggunakan kelemahanku untuk melawanku, dan aku membencinya. 

Setiap ciuman yang ku lakukan terasa seperti pengkhianatan. Aku tidak pernah bisa memiliki apa yang benar-benar aku inginkan selama ini. 

Hatinya, sialan.

Itu adalah segalanya bagiku, semua yang pernah aku perjuangkan, aku membencinya.

Dan sekarang ditawarkan kepada ku di atas piring, dengan sukarela.

Semangat mengalir deras ke seluruh tubuhku saat aku berjalan ke arahnya, mendorong ke samping kursi yang menghalangi jalanku dengan mudah.

Cara Yeorin memandangku tak terlukiskan, begitu penuh keheranan, seperti dia menyadari untuk pertama kalinya bahwa aku bisa menjadi lebih baginya daripada penculiknya, dan pikiran itu membuatku gusar seperti tidak ada yang lain.

Begitu aku menutup celah di antara kami, aku meraih wajahnya dan menciumnya lebih keras dari sebelumnya. Lebih keras dari yang pernah ku bayangkan, lidah ku menyelam dalam-dalam, siap untuk mengklaim semua yang dia tawarkan. Dan untuk pertama kalinya dalam selamanya, dia tidak melawan, tidak menggigit atau memberontak.

Sebaliknya, dia membuka mulutnya dan mengizinkanku masuk, menciumku kembali dengan keserakahan yang sama, dan itu membuatku sangat bergairah sehingga kemaluanku menempel di celanaku.

Selama bertahun-tahun, aku memimpikan momen ini, tersentak ke fantasi setiap malam. Dia akhirnya membiarkan ku menjadi satu-satunya untuknya, dan aku akan menikmati ini sepenuhnya.

Aku akan menunjukkan padanya siapa diriku sebenarnya.

Aku mendorong Yeorin ke dinding dan menjepit lehernya, menciumnya begitu cepat sehingga dia hampir tidak bisa mengikuti. 

Bibirnya merah dan merindukanku saat aku meninggalkannya sejenak untuk bernapas sebelum menyelam lagi. Cara dia memandangi dadaku yang telanjang membuatku terangsang saat aku membiarkan tanganku berkeliaran bebas di gaunnya, gaun yang sama dengan yang kukenakan padanya beberapa jam yang lalu.

Tapi tidak ada yang mendekati apa yang akan kulakukan padanya sekarang.

Aku tahu Yeorin hanya menawarkan dirinya kepada ku untuk mencoba menipu ku agar melepaskannya.