19

1.6K 201 33
                                    

caramel bekas makan popcorn tadi menempel di tangannya. Dia membasuh tak lupa dengan sedikit sabun guna menghilangkan sensasi tak menyenangkan di sela-sela jarinya.

Hingga saat lelaki manis itu menatap cermin, dia sedikit terperangah. Nampak disana Joong menatap tajam padanya.

"Dunk? Apa yang kau lakukan disini?"

"Hah? Ini tempat umum, bukan milik nenekmu, apa ada masalah jika aku disini?"

"Ckk, aku hanya bertanya padahal"

"Aku nonton"

"Kau datang sendiri?" Itu basa basi saja, dia jelas tau Dunk pasti datang dengan Gemini. Namun untuk mencari topik pembicaraan lebih panjang dia melakukannya.

"Aku datang dengan Gemini"

Joong mengangguk, matanya fokus ke cermin melihat Dunk yang masih sibuk mengeringkan tangannya. Dia memperhatikan anting kecil yang bertengger manis di telinga lelaki itu, bukankah nampak sangat menggemaskan?

"Aku duluan..." Joong belum banyak menghayal, Dunk akan pergi. Jadi sebelum lelaki manis itu menghilang, dia lebih dulu menahannya, ada hal yang perlu dia bicarakan.

"tunggu sebentar"

"Kau kenapa?"

Dia tak menjawab sepatah katapun, tangannya menarik lengan Dunk mendorongnya masuk dalam salah satu bilik toilet. Lelaki manis itu berusaha memberontak namun Joong tak memberi celah sama sekali, kekuatannya kalah jauh.

"Apa yang kau lakukan?"

"Sstt... dengarkan aku dulu, tenangkan dirimu"

"Bagaimana aku bisa tenang? Kau aneh"

"Aku mohon Dunk, tenang dulu"

Dunk meletakkan telunjuknya ke bibir Joong, mengisyaratkan untuk diam. "jangan memanggilku Seperti itu lagi, kau tau? Sama seperti mu, aku mulai jijik dengan panggilan akrab kita yang dulu"

Joong menunduk, nafasnya tercekat. Apakah Dunk merasakan hal yang sama saat dia mencercokinya di hari-hari yang lalu? "Baiklah maaf, Dunk"

"Humm, itu lebih baik"

"Kau dan Gemini semakin dekat" Dunk tak merespon sedikit pun, bahkan menatap wajahnya membuat Joong hilang keberanian "bisakah tak usah dekat dengan Gemini?"

"Lucu sekali, kupikir kau akan mengatakan apa"

Joong menghela nafas panjang, dia merasa harga dirinya benar-benar terbuang. Kembali memberanikan diri menatap Dunk, namun lelaki itu nampak sudah tak minat melanjutkan pembicaraan mereka "aku tak suka saja melihatmu dekat dengannya"

"Lantas karena kau tak suka, aku harus berhenti?"

"Bukan begitu maksudku, tapi bukankah kau memang tak pernah dekat dengannya dulu? Kau tak bisa memastikan Gemini orang seperti apa-

-yang jelasnya dia tak seperti mu, dia selalu menemaniku bahkan saat aku menolak semua perkataannya, dia tak pernah berhenti mendukung ku"

"Dunk dengarkan aku, aku berterima kasih kau telah menemaniku sejauh ini. Aku juga minta maaf tentang View dan semua perkataan dariku yang tak kau suka, tapi tak perlu dekat juga dengan Gemini, atau kau ingin balas dendam padaku?"

Dunk tak habis pikir, apakah Joong berfikir dia murahan? Mengambil kesempatan memanfaatkan Gemini hanya untuk balas dendam? "Dengarkan ini, Aku tidak brengsek seperti mu, aku tidak akan memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuanku, aku bukan orang dungu yang tak tau berterima kasih"

"Dunk.. aku tidak bermaksud begitu-

-lebih mudahnya saja, kau bisa berhenti menemui ku. Kau bisa berhenti menganggap kita pernah saling kenal, bukankah itu lebih baik? Kau takut kan View salah paham? Yasudah kita berjauhan saja. Anggap seperti tak pernah saling kenal, gampang kan?"

Feelings And Truth [Joongdunk]18+[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang