sekuel (bonus part)

2.2K 158 10
                                    

"Archen.. sudah kubilang jangan menaruh handuk basah di atas ranjang" Dunk melemparkan benda itu dengan kesal "astaga.."

"Iya Baby.. sebentar, aku di dalam kamar mandi"

"Kau mandi, lalu handuk mu kenapa letakkan di atas ranjang?"

"Aku lupa.. Baby, tolong ambilkan"

"Ambil sendiri" Suara teriakan sang kekasih tak berhenti, Dunk merengut kesal. disusunnya snack-snack yang baru saja dia beli bersama Fourth dan Phuwin di market sepulang kampus tadi, dia kembali memastikan "baiklah.. sudah pas.."

"Baby..."

"Ya ampun, Archen.. diam. telingaku sakit mendengarmu teriak"

Pintu kamar mandi terbuka, Joong mengeluarkan kepalanya "Baby.. sini handuknya"

"Tidak mau.."

"Ckk.. baiklah, kau membuat ku kesal" Dunk meronta, dia berusaha melepaskan cengkeraman Joong yang menariknya ikut masuk di balik pintu, nafasnya memburu. tidak, tidak.. Joong kebiasaan.

"Archen.. tidak mau.."

"Aww.. kenapa?, Tidak suka lagi yah?"

"Bukan begitu, tapi aku lelah baru kembali dari kampus, tidak mau melakukan yang tidak-tidak"

"Apanya yang tidak-tidak?"

Joong melepaskan satu persatu kancing kemeja Dunk, tak lupa senyum menyebalkan di wajahnya "Archen, serius..."

"Aku hanya ingin mandi bersamamu"

"Jika kita mandi bersama akan banyak waktu yang terbuang, kau harus pergi ke kampus kan?"

"Iya, sebentar... Lagipula terlambat se jam, tak masalah.."

Mereka memasukkan tubuh didalam bathtub, Dunk menyentuh permukaan air dengan wajah tenang. penatnya harus hilang, berkeliling supermarket dengan segala macam barang belanjaan membuat lelah "Archen.." dia menjatuhkan kepala di dada sang kekasih "aku lelah sekali..."

"Iya Baby.. aku akan memijat mu, cepat berbalik"

Dia menuruti, membalikkan badan merasa tangan Joong menyentuh pundaknya, hingga dia hampir memejamkan mata. terlalu nyaman, tak sadar tangan Joong menyentuh kejantanannya "shia..." Dunk bangkit, dia menatap nyalang "akkhh.. Archen.."

"Aww.. seperti baru pertama kali saja"

"Jangan membuatku horny, aku lelah tau"

"Iya... Dunk tak usah khawatir, aku yang akan bergerak, Dunk diam saja, okay?"

"Menjengkelkan" makian itu menghentikan pergerakan, Joong menindih tubuhnya hampir tenggelam dalam genangan air "Archen.. ishh..."

"Pelan-pelan saja okay? Aku akan pelan"

Dunk memejamkan mata, dia bersandar di sisi bathtub melebarkan kaki. tak lupa kepalanya mengadah, sudah siap dengan segala kemungkinan "cepat selesai kan, aku ingin istirahat"

"Dunk.. yang terbaik.."

.

.

.

.

.

Dunk membuka pintu di balkon, dia melihat pemandangan dari atas sana. matahari mulai tenggelam, apartemen tempat nya tinggal bersama Joong perlahan-lahan menggelap. dia menghela nafas panjang, di tatapnya tumbuhan yang terpajang rapi di permukaan batu kerikil. kekasih nya itu sangat suka menanam berbagai macam jenis pohon kecil.

Sudah cukup lama mereka tinggal di apartemen ini, sejak lulus dari senior high school keduanya sepakat mengambil jurusan yang berbeda. Dunk tak pernah memaksakan kehendaknya, dia mau kekasihnya berkembang dengan talenta dan bakat yang murni Joong miliki. al hasil keduanya sudah pasti tak bisa berangkat ke kampus bersama, namun itu tak masalah. Tempat pulangnya tetap Dunk, itu sudah cukup.

Feelings And Truth [Joongdunk]18+[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang