20

1.8K 167 10
                                    

Semuanya harus berlalu, Joong harus kuat menahan dirinya. meski ini menjengkelkan dia tak mungkin berteriak di depan Dunk dengan tak tahu malu menyuruh lelaki manis itu meninggalkan Gemini.

Hari-hari yang buruk, dia melewati akhir-akhir waktunya di senior high school menyaksikan Dunk semakin dekat dengan mantan teman clubnya, ini sungguh memuakkan.

"Ayo ke kantin"

Joong menggeleng, dia kesal dengan keadaannya, terlalu semu dan tak menyenangkan lagi.

Namun View sendiri juga sangat kesusahan dibuatnya, demi apapun lelaki itu lebih irit bicara dari hari-hari sebelumnya. bahkan jika saat ini bukan View yang mendatanginya dia akan lebih sibuk menghabiskan waktunya di bawah rindang pohon taman sekolah.

Dia membenci takdir yang membolak-balik hatinya, mulai merasa tak adil pada tuhan yang telah memberikannya perasaan, saat Dunk justru enggan lagi mendekatinya.

"View.. pergilah, jangan menggangguku"

"Sekarang apa lagi?, Alasan apalagi?"

"Perutku sakit..."

Wanita itu menghela nafas, berusaha masuk dalam pelukan kekasihnya namun Joong meringsak duluan. lelaki tampan itu menolak sentuhannya, dan ini bukan pertama kali.

Perkara apa yang dia lakukan hingga sampai sekarang Joong enggan berbicara normal padanya?, Lelakinya lebih banyak menghabiskan waktu dalam diam, enggan lagi menghabiskan waktu berduaan seperti hari-hari manis mereka dulu.

"Apakah perasaanmu berubah?"

Joong terdiam, yang dalam fikirannya kini mencoba menerka, apa yang kira-kira membuat hati dan pikiran nya berubah? "View..."

"Kau tak mencintaiku lagi yah? Apakah aku sudah membosankan?"

"View, bukan begitu maksudku"

"Lalu apa?"

Sebuah minuman dingin yang diletakkan seseorang di meja membuat keduanya menoleh "dia bukannya bosan padamu, tapi dia baru sadar bukan kau yang dia cintai"

Phuwin terkekeh pelan, dia ikut duduk di tengah-tengah pasangan itu. suasana nampak tak bersahabat, dan dia membuatnya semakin memanas.

"Lalu siapa? Apa Joong bisa mencintai orang lain selain aku?"

"Aww.. tentu saja, kau pikir kau satu-satunya yang terpenting?, Sadarlah, Sebelum denganmu dia telah nyaman dengan orang lain"

"Gay..."

Joong melotot tak percaya "View, hentikan..."

"Kenapa? Bukankah dia sama seperti mantan Sahabatmu? Bukankah phi Phuwin juga gay?"

Phuwin menahan senyumannya, lucu sekali ekspresi Joong yang merasa tak enak "Joong tak suka kau mengatai orang-orang gay, karena dia juga gay"

"Kenapa kau tak membiarkan kami tenang saja phi? jika kau ingin menjadi gay silahkan, jangan menyeret kekasihku"

View berdiri dari duduknya, dengan cepat menyeret Joong pergi dari sana. jika terlalu lama, dia takut akan terbakar emosi menanggapi seniornya itu.

.

.

.

.

.

"Apa yang kau pikirkan?"

Dunk menggeleng, Phuwin dengan senang hati berbaring di atas ranjangnya. entah apa maksud kedatangan lelaki itu, Dunk membiarkan saja.

"Kau masih mencintainya yah?"

"Humm..."

"Masih seperti dulu?"

Feelings And Truth [Joongdunk]18+[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang