27 nc (18+)

2.6K 162 10
                                    

"aku lelah sekali, ayahku memang terlalu ambisius dengan bisnis semacam ini" Fourth tak berhenti meneguk botol beer di tangannya "hei.. kau punya ayah seperti apa?"

"Hah? Aku?"

"Humm..."

"Yah begitu, ayahku perkasa ini buktinya aku jadi seperti ini, lihat ototku.."

Fourth melempar botol beer kosong ke arah Gemini, dia tak menyangka keluhannya yang panjang lebar tak membuat lelaki itu mengerti "sial.. mati saja kau sialan"

Kasar sekali, Wajah manis dan menggemaskan itu sama sekali tak sinkron dengan wataknya "heii.. santai saja, aku hanya ingin menghibur mu"

"Beer ini lebih berguna dibanding dirimu"

"Kok aku sih?"

"Diam sialan, Ceritakan aku sesuatu yang lucu, buat aku tertawa"

Gemini meringis pelan, sudah pasti dia tak tahu. apa yang harus dia ceritakan? keadaan seperti ini mencekam, tak disangka sosok manis dihadapannya adalah jelmaan siluman.

"Apa kau bilang?" Fourth menarik rambutnya "kau mengataiku apa?"

"Aku mengataimu apa?"

"Kau pikir aku tak bisa membaca pikiran mu?"

Dia melepaskan cengkeraman Fourth pada rambutnya, matanya melotot tak percaya "sial, kau benar-benar bisa membaca pikiran ku?"

"Memangnya apa yang kau pikirkan?"

"Katanya kau bisa membaca pikiranku?"

"Bodoh.. tolol... Pantas saja kau ditinggalkan kekasihmu"

Sekarang dia yang takut, Gemini menyengir lalu mengambil jaket dan kunci mobilnya di atas sofa. tak tau akan jadi apa dia jika tetap di sini menerima makian dari Fourth, demi apapun dia tak menyangka sosok manis dihadapannya punya mulut sepedas ini.

"Hei.. kau mau kemana?" Fourth berdiri dari duduknya menghampiri lelaki itu, tangannya menarik Gemini hingga terduduk di sofa "kau mau pulang yah?"

"Hahaha.. iya" tawa itu terdengar canggung, Gemini merasa gugup dia berdehem pelan "apa ada yang ingin kau bicarakan?"

"Kau menarik juga" Fourth naik dipangkuan lelaki itu, menekan pipi Gemini kemudian memperhatikannya "ayo tetap disini denganku"

"Aku tak bisa, nanti semuanya tak terkendali"

Tau betul situasi seperti ini punya banyak perangkap, Fourth sudah hilang kesadaran dan posisinya sangat menguntungkan. namun ini gila, Fourth akan memasukkan tubuhnya besok di panggangan roti jika lelaki itu sadar telah disentuh, akan jadi apa Gemini besok pagi?

"Tinggal disini saja, kau bilang takut pulang karena terlalu larut kan?" Fourth menyentuh dadanya, menatap lelaki itu dengan mata redup. tanpa persetujuan apapun dia membuka satu persatu kancing kemeja lelaki itu, dan Gemini hanya diam

Tanpa umpan ternyata dia mendapatkan mangsanya dengan mudah "sial.. jangan membunuhku besok saat kau menyesal" dia menindih tubuh lelaki itu menidurkan nya di sofa abu-abu tempatnya sejak tadi bercengkrama "apa kau pernah melakukannya sebelum ini?"

"Kau pikir aku jalang?"

Gemini terkekeh pelan, dia meringsak celana yang di kenakan Fourth. memberikan usapan lembut di paha dalamnya, lanjut menjilat selangkangan lelaki manis itu tak membiarkan sama sekali Fourth mendapat jeda untuk mendesah.

Pertemuan yang gila, seharusnya dia tak seberani ini apalagi mereka baru saja dekat dan memperbincangkan segala hal. ini bukan sesuatu yang mudah untuk dipertimbangkan, tapi biarlah ini menjadi rumit. daripada menyia-nyiakan batu loncatan yang Fourth suguhkan malam ini untuknya.

Feelings And Truth [Joongdunk]18+[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang