01. Langsa

1.9K 40 2
                                    

Terdengar suara larian seseorang di lorong kelas membut kelas yang terlewati nya kebingungan dan bertanya-tanya.

Brakk

Suara dobrakan pintu terdengar keras membuat guru yang sedang asik menjelaskan terkejut akan tingkah muridnya.

"Astaga, Senja kamu kenapa ko pucat sekali?" Tanya sang guru heboh.

Iya itu Naomi Senja Putri, gadis yang berlarian bak dikejar setan, membuat seisi kelas heboh karenanya.

"Di-di ka-mar mand-di ha ha" Katanya dengan nafas yang tidak beraturan membuat Dian selaku wali kelasnya greget dan bingung.

"Di kamar mandi ada apa Senja, coba jelaskan yang benar" Kata Dian.

"Di kamar mandi Bu, ada cewek cantik tapi ngga ada badannya" Jawab Senja dengan cepat.

"Apa!" Teriak seseorang tiba-tiba membuat yang lain terkejut.

"Kayla, kam- " Belum sempat Dian selesai bicara namun sudah di potong Kayla.

"Maksud Lo, cewek yang tadi ngajak gue ngobrol?" Tanya Kayla yang hanya di angguki Senja.

Dengan muka panik Kayla menghampiri Senja berharap Senja bohong, pasalnya tadi memang ada cewek dengan seragam yang sama dengan yang mereka pakai, namun seragamnya memang sedikit kotor.

"Gue ngga bohong, tadi gue lihat jelas banget, Bu Dian percaya kan?" Tanya Senja menatap Dian.

Dian tentu saja bingung, mau bilang tidak tapi Senja memang benar bisa melihat hal seperti itu, membuat nya bingung dan akhirnya memilih menyuruh murid-muridnya duduk di tempatnya kembali.

"Ko gue jadi ragu sama Lo ya, apa jangan-jangan Lo cuman caper" Cletuk seseorang yang membuat para murid menatap nya.

"Maksud lo, selama ini gue caper ke orang-orang begitu?" Tanya Senja mengulang perkataan orang yang bername tag 'Aira Anjani' musuh dari Senja sendiri.

"Ya kurang lebih begitu" Jawabnya mengangkat bahunya acuh.

"Iya tuh, paling juga hayalan nya doang" Timpal Erita teman dari Aira.

"Hayalan Lo kali yang pengen kayak Senja" Cletuk Kayla, menatap Aira dan Erita tajam.

"Sudah-sudah jangan berdebat, ayo kembali ke meja masing-masing" Tegur Dian, para murid pun menurut lalu duduk kembali di kursi masing-masing.

Disisi lain Langit duduk di sofa yang memang tersedia di rooftop sekolah, sudah jadi kebiasaan Langit kalo jam-jam pulang sekolah dia akan di rooftop sendiri menunggu jam pulang sekolah.

"Oy, balik yuk." Ajak Rey teman Langit.

Bukannya menjawab Langit langsung berdiri dari duduknya dan langsung keluar dari rooftop, Rey yang melihat tingkah Langit hanya bisa geleng-geleng kepala, sudah tidak heran Rey melihat Langit yang pura-pura bisu itu.

Brugg

Saat Langit membuka pintu tiba-tiba seseorang menabraknya membuat nya terkejut ditambah lagi gadis yang menabraknya memeluknya dengan sangat erat, seakan-akan bahaya akan datang.

"Eergmm." Dehem Langit membuat gadis yang masih memeluk nya sadar dan langsung melepas pelukannya.

"Lho Senja." Panggil Rey yang di belakang berdiri di belakang Langit.

"Ngapain disini?, Belum pulang Lo?, Kayla mana?." Tanya Rey bertubi-tubi, membuat Langit dan Senja memutar bola matanya jengah.

"Itu bang, biasalah ada yang ganggu hehe." Jawab Senja dengan cengirannya, membuat Langit bingung dengan kata 'ganggu'.

LANGSA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang