42. Langsa

110 5 0
                                    

~happy reading~
...
~warning typo!!~
...

Masih di hari yang sama, setelah Senja dan Langit cukup lama berpelukan kini Langit melepaskan pelukannya namun ternyata Senja sudah dulu memejamkan matanya hal itu cukup membuat Mentari dan Yuana panik.

"Senja, nak bangun" Panggil Yuana lembut.

"Tidurin aja Lang, kasian dia pasti cape" Kata Angga yang diangguki Langit.

Langit merebahkan tubuh Senja kembali di atas karpet yang sudah disediakan disana, sebagian tetangga ada yang memutuskan untuk pulang dan ada yang masih disana guna menjaga Senja jika sewaktu-waktu kejadian itu terulang kembali.

"Kay, Lo jangan ngelamun nanti kepancing juga" Tegur Aura yang hanya di angguki Kayla.

"Kenapa ay, aku ambilin minum dulu ya" Kata Rey yang hanya di respon diam Kayla.

Namun Rey tetap mengambil kan minuman untuk sang pacar yang sendari tadi hanya diam menatap Senja dengan tatapan yang kosong, saat Rey akan memberikan segelas air tiba-tiba Kayla berdiri dan mencekik leher Senja dengan kerasnya membuat semua orang terkejut bukan main.

Aura menghampiri Kayla dia berusaha menarik Kayla dengan semaksimal mungkin bahkan Langit Angga Rey mereka juga menarik Kayla untuk menjauh dari Senja yang kini mulai susah bernafas, Senja membuka matanya dia menitihkan air matanya kala melihat Kayla yang ternyata bukan Kayla sekilas dia juga menatap Aura yang tengah menyeringai bahkan ternyata Aura tidak menarik Kayla melainkan dia membantu Kayla untuk terus mencekik Senja.

"Kay, sadar woy!!" Kata Langit keras.

Pak Herman dengan cepat membantu Kayla sadar Pak Herman terus membacakan doa-doa namun ternyata tak membuat Kayla berhenti mencekik Senja hingga akhirnya saat Senja akan memejamkan matanya dia tertarik kebelakang membuat kepala Senja terbentur meja yang berisikan foto-foto.

Brakk

Saat foto Langit dan Senja akan jatuh dengan cepat Langit melindungi Senja membuat punggungnya lah yang terkena pecahan bingkai foto dan kaca.

"Kayla, sadar" Tegur Mentari yang mana ternyata berhasil saat itulah Kayla menangis sejadi-jadinya yang langsung didekap Mentari.

"Mama hiks badan Kayla ada yang gerakin mah hiks" Katanya dengan tangis yang terus menerus.

"Ssutt, udah ga papa mama paham ko, jangan ngelamun sayang oke" Katanya yang diangguki Kayla.

Langit membangunkan Senja yang benar-benar sudah kacau, leher yang memerah mata bengkak bahkan ada luka diwajahnya mungkin saja tadi sempat terkena pecahan kaca.

"Akrkh, perutku hiks sakit Langit sakit" Kata Senja tiba-tiba dengan mencengkram lengan Langit.

"Panggil ambulans Pak, seperti nya Senja akan melahirkan" Kata salah satu warga disana.

Salah satu dari mereka pun menghubungi ambulans, sedangkan Senja kini hanya bisa menangis dengan terus memegang perut besarnya.

"Sayang sabar ya, aku yakin kamu kuat demi aku sama adek" Kata Langit dengan mengecup kening Senja.

"Jangan ting-gal in aku hiks" Katanya dengan suara yang begitu bergetar.

LANGSA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang