~Happy reading~
...
~warnung typo~
...Jam sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB dan artinya kini umur Senja sudah berganti menjadi 18 tahun, semua yang memang ada disana mengucapkan selamat ulang tahun, namun tidak dengan Langit karena dia masih belum sadar, Senja pun tak tau Langit akan sadar kapan.
"Selamat ulang tahun nak, sehat-sehat ya anak papa" Katanya dengan memeluk Senja sayang.
"Iya pah pasti, terima kasih selama ini udah rawat Senja sebaik mungkin" Katanya yang diangguki Gibran.
"Langit?" Panggil Rey yang melihat temannya itu membuka kedua matanya.
Senja mengalihkan pandangan ke arah Langit yang ternyata benar kini Langit bangun dengan menatap Senja yang sudah menangis tentunya.
"Nja" Panggilnya dengan suara yang begitu lemah.
"Hikss, i-iya" Jawabanya bergetar.
Bisa Senja lihat kini bibir pucat itu tersenyum dengan lembut membuat Senja semakin menangis di buatnya.
"Hikss jangan senyum, kamu jelek!" Rajuk Senja membuat ke empat orang tua yang disana tertawa pelan.
"Maaf, selamat ulang tahun sayang" Kata Langit dengan lembut dia menghapus air mata Senja.
"Kamu nyebelin aku gak mau terima ucapan ulang tahun kamu hiks" Katanya membuat Langit tersenyum.
"Tuh kan bener kata mama" Kata Menteri yang diangguki Langit.
"Iya mah, maaf tadinya Langit juga mau pulang aja tapi tiba-tiba ada truk oleng" Jelasnya dengan suara yang masih lemah.
"Iya boy, udah ayah urus masalah supir truk itu, udah di penjara juga karena mengendarai dengan mabuk"
"Terima kasih ayah"
"Gimana masih sakit badan kamu? pusing gitu?" Tanya Yuana dengan mengusap kepala sang putra.
"Udah lumayan engga ko bun" Kata nya yang diangguki Yuana.
"Jangan diulangi lagi, aku gak mau ya kamu masuk rumah sakit cuman gara-gara mau prank!" Tegur Senja.
"Iya sayang, janji gak ngulangin lagi"
"Maaf ya atas perkataan ku kemarin, aku bingung mau ngomong apa biar kamu nangis makanya aku bilang gitu, semua yang aku omongin kemarin bohong ko jadi gak usah dipikirin ya" Katanya lembut.
"Iya aku maafin, tapi makasih kamu udah rela-rela kayak gini buat aku" Kata Senja.
"Udah baikan nih, ayo tiup lilin" Cletuk Amanda yang baru saja datang.
"Lho kak?"
"Gue dikasih tau mama, sini tiup lilin dulu"
Sebelum tiup lilin Senja sempat berdoa setelah nya dia pun meniup lilin dan tepuk tangan meriah pun terdengar di ruang an Langit.
Setelah acara ulang tahun Senja, kini para orang tua memutuskan untuk pulang agar sang cucu bisa leluasa tidurnya dan tinggallah ketiga pasangan yang selalu terus bersama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGSA (on going)
Novela Juvenil"Kenapa dari sekian banyak nya lelaki, kenapa harus elo yang jadi suami gue, udah gitu sama-sama bisa lihat hantu pula, kan serem." - Naomi Senja Putri. Naomi Senja Putri, gadis cantik yang sialnya di kenal gadis gila karena tingkahnya yang sering...