44. Langsa

113 5 0
                                        

~happy reading~
...
~warning typo!!!~
...

Ceklek

Suara pintu dibuka terdengar diruangan Senja, semua orang yang tengah merasakan momen haru pun mendadak mengalihkan pandangannya kearah pintu yang ternyata ada seorang dokter dan suster yang juga terkejut melihat adegan Langit dan Senja yang masih sibuk dengan pelukannya.

Senja menepuk pundak sang suami agar melepas pelukannya namun bukannya lepas Langit semakin memeluknya dengan sangat erat membuat Senja sedikit tersentak dibuatnya, dia hanya bisa tersenyum canggung dan memukul punggung Langit pelan.

"Lepas dulu" Bisik Senja.

"Gak mau!" Rajuknya membuat Senja membuang nafasnya pasrah.

Yuana yang melihat dokter dan suster nya masih belum juga berbicara pun mengalihkan pandangan nya kearah Senja yang ternyata mengisyaratkan jika Langit gak mau dilepas Bun katanya tanpa bersuara, Yuana pun mengangguk dan kembali mengalihkan pandangan nya ke arah dokter yang juga belum memulai bicaranya.

"Dok, maaf ada apa ya?" Tanya Yuana menyadarkan sang dokter wanita yang masih saja terpaku dengan Senja dan Langit.

"Eh- maaf sebelumnya menganggu waktunya" Katanya setelah disenggol sang suster.

"Iya dok tidak masalah" Jawab Rey ramah.

"Ada informasi tentang anak saya dok?" Tanya Mentari.

"Begini, kondisi Senja masih belum stabil untuk saat ini jadi kemungkinan bisa pulang besok atau lusa tergantung kondisinya, kalo sang bayi sudah kami persilahkan pulang" Jelasnya dengan ramah.

"Baik dok terima kasih atas informasinya" Kata Amanda yang dibalas senyuman sang dokter.

"Sama-sama, kalo begitu kami pamit dulu, permisi"

Setelah dokter dan suster itu pergi Langit belum juga melepaskan pelukan keduanya bahkan bisa Senja dengar jika sang suami masih terisak dipeluknya membuat Senja tak tahan ingin mentertawakan nya.

"Yey akhirnya ponakan aunty udah boleh pulang, yuk pulang" Kata Amanda yang kini paham situasinya.

Yang lain pun setuju mereka memutuskan untuk pulang ke rumah kedua orang tua Langit, mereka memutuskan untuk memberikan ruang untuk Senja dan Langit.

"Senja kami pulang dulu ya, itu ada sup kesukaan kamu, tadi mama sama bunda yang bikin, jangan lupa dimakan ya" Kata Mentari dengan menunjuk meja yang diangguki Senja.

"Nanti kalau pelukannya sudah jangan lupa makan ya" Kata Yuana membuat Senja tersipu malu bahkan sampai memukul punggung Langit pelan.

"Tenang aja bayi kecil lo biar kita yang urus, lo tinggal urusin bayi besar lo aja" Cletuk Kayla yang dibalas delikan mata Senja.

"Yah elah gak usah melotot gitu, harusnya bilang makasih kek" Cibir Aura membuat Senja semakin kesal tentunya.

"Dah sono lo berdua balik" Usir Senja membuat Yuana dan Mentari terkekeh melihat tingkah Senja yang malu.

Amanda pun sama dia tersenyum melihat sang adik yang ternyata kini benar-benar sudah dewasa bahkan dia juga tak menyangka jika adik kecilnya sudah memiliki keluarga sendiri.

LANGSA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang