10 - 𝑲𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏

236 37 14
                                    


Jungkook membalikan tubuhnya, sambil menatap Y/n yang sekarang ada di hadapannya.

"Kenapa kau melakukan ini?"

Y/n hanya diam, ia menunduk dan tak mau menatap pria itu.

"Lihat aku." Jungkook menangkup kedua pipi Y/n, agar menatapnya.

"Apa seorang wanita pantas mengatakan hal seperti itu pada seorang pria? Walaupun mencintainya, kau tidak boleh merendah seperti itu. Harga dirimu yang harus kau utamakan."

"Kau menolakku lagi?" tanya Y/n lirih. 2 kali di tolak, rasanya sangat kecewa.

Jungkook menghelah panjang nafasnya, "kau sangat ingin melakukan itu? Baiklah, akan kulakukan apa yang kau inginkan."

Ditariknya wanita itu sedikit kasar, lalu di dorongnya ke atas ranjang.

Panik, bagaimana tidak, Jungkook menatapnya tajam, lalu melepas kaosnya. Pria itu naik dan langsung menindih tubuh Y/n begitu saja.

"Se-"

Tak mau mendengar apapun dari Y/n, Jungkook menautkan kedua bibir mereka, ia melumat bibir wanita itu dengan sedikit kasar.

"Mphh..." Y/n kesulitan mengimbangi ciuman Jungkook, sedangkan tangan pria itu berusaha melepas dress piyamanya. Setelah dari toko ponsel tadi siang, mereka juga menuju ke apartemen Y/n untuk mengemasi semua barang-barang wanita itu.

Ciuman yang lembut tapi juga agresif. Jungkook menyesap bibir Y/n sambil lidahnya perlahan masuk dan ikut bermain dengan benda kenyal milik wanita itu.

"Emhhh..."

Entah dari kapan, tapi sekarang keduanya sudah full naked, puas bermain dengan bibir Y/n, ciuman Jungkook perlahan turun, menelusuri leher jenjang wanita itu.

"Hmhh..." erangan Y/n membuat nafsu pria di atasnya itu makin tak terkendali. Tak ada tanda merah di sana, Jungkook hanya menciuminya dengan gigitan kecil.

Tangannya tak mau diam begitu saja. Ia meremas kedua gundukan Y/n, bukan hanya meremas, ia ikut memainkan benda kecil yang menempel disana, membuat wanita itu meracau tak karuan.

"Akhh.."

Puas menikmati leher jenjang Y/n, Jungkook kembali turun, ia memandangi dua benda di hadapannya itu, sedangkan Y/n merasa sangat malu.

Tak mau melihat semua itu, Y/n memejamkan matanya, sambil menggigiti jari telunjuknya.

"Mhhh..." desahan kembali keluar dari bibir wanita itu, saat merasakan Jungkook mulai menciumi kedua gundukannya, dengan meninggalkan tanda kepemilikannya disana.

Y/n membuka matanya perlahan, ia menatap Jungkook yang kini sudah di penuhi nafsu yang menggebu-gebu.

"Aku sudah tidak tahan," ucapnya yang kini turun ke benda berharga milik Y/n. Takut, tapi ia tidak mungkin menolak, karena itu permintaannya sendiri.

Jungkook mengatur posisinya, agar Y/n tidak terlalu kesakitan. Ia tau, kalau itu kali pertama Y/n melakukan hubungan.

"Peluk aku. Ini akan terasa sedikit sakit," bisiknya di telinga wanita itu. Menurut saja, Y/n melakukan semua perinta pria itu. Dan membiarkan Jungkook memasukinya.

. . .

Hampir 30 menit bermain tanpa henti, entah sudah berapa gaya yang mereka lakukan, Y/n mengakui kalau Jungkook benar-benar sangat kuat, dan menggempurnya habis-habisan.

Merasa akan mencapai puncaknya, Jungkook menunduk, lalu menciumi bibir Y/n penuh nafsu. Hanya sekali hentakan, Y/n sedikit membusungkan dadanya saat merasakan pelepasan pria di atasnya itu.

"Ahhh...." Desah panjang keduanya. Y/n memejamkan matanya, kehangatan itu terasa mengalir dalam tubuhnya.

Jungkook melepas tautan mereka, nafas keduanya tak beraturan setelah permainan panas yang cukup lama tadi.

Sedikit ragu, Y/n menatap pria di atasnya dengan wajah penuh tanya, "kau mengeluarkan nya di dalam?"

"Hm... Itu yang kau inginkan kan?"

"Aku.. aku.."

"Apa? Kau ingin mengatakan, kau mencintaiku lagi? Entah sudah berapa banyak kau mengatakan itu padaku," potong Jungkook menebak.

"Apa aku tidak pantas untukmu?"

Jungkook menggeleng pelan, "tidak. Kau pantas untuk siapa saja. Aku yang tidak pantas untukmu."

"Kenapa?"

"Aku sudah bilang, aku seorang pembunuh bayaran, dan nyawamu akan terancam, jika bersamaku," tutur Jungkook.

"Kau mencintaiku?"

"Walaupun aku mencintaimu, kita tetap tidak akan bisa bersatu."

Hanya diam. Kedua tangan Y/n perlahan memegangi rahang tegas Jungkook sambil mengusapnya lembut, "apa kau benar-benar menyukaiku?"

"Menurutmu bagaimana? Jika aku tidak menyukaimu, maka aku tidak akan datang kesana, dan juga, ciuman di lemari saat itu, itu adalah perasaanku. Hanya saja, aku tidak mau mengakuinya."

"Lalu, kenapa menolakku tadi?"

"Aku sudah bilang, kita berbeda. Kenapa kau tidak mengerti?"

"Kalau begitu, berhentilah menjadi pembunuh bayaran, kita bisa hidup bersama."

Jungkook menggeleng sebagai respon ucapan Y/n barusan, "berhenti? Itu tidak semudah yang kau pikirkan."

"Kenapa tidak cari pekerjaan yang lain saja?"

"Y/n-ah, kau tau? Aku dari keluarga yang sederhana. Setelah ayah dan ibuku meninggal, aku tinggal di Busan dengan kakak perempuanku, Hana. Hana bekerja di sebuah toserba, aku kesulitan mencari pekerjaan, jadi aku hanya bisa membantu kakakku untuk bekerja di toserba itu. Suatu hari, Tuan Lee datang ke toserba tempat kami bekerja. Aku mendengar dia sedang mencari orang untuk di pekerjakan. Aku tertarik, dan menawarkan diriku padanya. Dia menerimaku, setelah tau pekerjaan yang akan dia berikan padaku, aku tidak bisa menolak karena aku juga membutuhkan uang saat itu." Jungkook menjedah ucapannya, sedangkan Y/n diam mendengarkannya.

"Dia membawaku ke Seoul. Dia mengajariku menggunakan senjata tajam, pistol, dan semuanya. Aku tinggal dengannya cukup lama, lalu setelah Hana meninggal, aku membawa Jini, dan tinggal di sebuah apartemen. Sebelum menjadi pembunuh bayaran, aku juga sudah menandatangani kontrak dengannya."

"Kontrak apa?" tanya Y/n penasaran.

"Aku harus bekerja padanya, selamanya. Aku tidak boleh punya hubungan dengan wanita mana pun. Jika hanya sebagai pelampiasan nafsu, itu tidak masalah. Tapi untuk berkeluarga, atau menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, itu tidak bisa. Katanya, wanita hanya akan mengacau pekerjaanku. Jika aku melanggarnya, maka nyawaku adalah taruhannya."

"Tapi kau punya kehidupan sendiri!"

"Y/n-ah, aku bukan pria yang baik. Aku seorang kriminal, kita tidak bisa-"

"Aku tidak mau! Aku hanya ingin bersamamu! Apa kita tidak bisa menjalin hubungan secara diam-diam?" tanya Y/n lirih.

Jungkook hanya diam, ia merebahkan tubuhnya di sebelah wanita itu, tanpa mau menjawab pertanyaan Y/n barusan.

"Ayo kita menikah diam-diam."

"Tidurlah, ini sudah malam," balasnya sambil menarik Y/n ke dalam dekapan nya.

"Ayo menikah, kau dengar?"

Tetap diam, Jungkook memejamkan matanya perlahan, sedangkan Y/n menatapnya sedih.

. . .
BERSAMBUNG...
Publish: 03 - Maret - 2023
SEE YOU 💜

BUKAN PRIA BIASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang