Jungkook berdiri. Ia mengambil handuk berbentuk kimono, lalu memakaikannya pada Y/n."Jangan takut, aku ada bersamamu. Katakan saja dengan pelan, apa yang dia lakukan padamu?"
Dengan nafas memburu, Y/n menjelaskan semuanya. Ia menunjukkan pergelangan tangannya yang memar, ia mengatakan kalau Ki Jun memaksanya untuk melakukan hubungan itu. Bahkan Ki Jun melakukan sesuatu yang Y/n dan Jungkook tidak pernah lakukan.
"Dia.. dia menyuruhku untuk mema..memasukan.." Y/n tak mampu untuk melanjutkan ucapannya, ia terus menangis sambil menunjuk mulutnya. Walaupun tidak dijelaskan, Jungkook sudah mengerti apa yang di maksud kekasihnya itu.
"Aku tau kau mungkin akan sulit melupakannya. Tapi anggap saja itu mimpi burukmu, dan pria yang melakukan hubungan denganmu, hanya aku! Tidak ada pria lain."
Y/n hanya diam, ia meremas kaos milik pria di hadapannya itu sambil memejamkan matanya.
"Ayo, istirahatlah dulu." Jungkook membopong tubuh Y/n, lalu membawanya kembali ke kamarnya.
Ia menidurkan wanita itu ke atas ranjang, sambil menarik selimut untuk menutupinya.
"Tidurlah, aku akan menjagamu."
. . .
𝐏𝐮𝐤𝐮𝐥 19.00 𝐊𝐒𝐓.
seharian ini Y/n tidak mau makan sedikit pun, ia hanya terus berbaring di ranjangnya dengan posisi yang sama, saat Jungkook menidurkannya.
Disisi lain, Jini tidak bisa tertidur, walaupun Jungkook sudah membacakan cerita untuknya.
"Pa, Tante sakit apa sih? Kok Tante gak mau kelual dali kamal?"
Jungkook mengusap lembut pucuk kepala anaknya itu, "Jini tidur yah, papa harus ke kamar Tante sekarang."
"Papa mau jagain Tante yah?"
Jungkook mengangguk begitu saja menanggapi pertanyaan Jini.
"Yaudah, papa pelgi aja. Jini bisa tidul sendili kok. Ada Bely sama Tedy yang nemenin Jini," ucapnya sambil menunjuk dua boneka berukuran sedang di sebelahnya.
"Jini yakin?"
"Hm! Waktu Jini sakit, mama gak pelnah ninggalin Jini, sekalang Tante kan lagi sakit, jadi papa gak boleh ninggalin Tante."
"Yaudah, Jini tidur yah sekarang." Jungkook menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis kecil itu, tak lupa, ia mengecup keningnya sebelum pergi.
. . .
𝘛𝘢𝘱! 𝘛𝘢𝘱! 𝘛𝘢𝘱!
Jungkook menuruni anak tangga, untuk segera menuju ke kamar Y/n.
𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬~
Di dapatinya Y/n masih seperti posisinya tadi. Jungkook berjalan mendekat, lalu naik ke atas ranjang wanita itu.
"Sayang," panggilnya lembut.
Y/n hanya diam, tatapannya kosong, tapi air matanya masih terus mengalir.
Dengan perlahan, Jungkook membangunkan kekasihnya itu, walaupun Y/n masih saja diam.
"Jangan diam padaku, aku tidak bisa melihatmu seperti ini," ucapnya, sambil mengusap air mata wanita itu.
"Kau belum makan seharian, ayo makanlah sedikit, kau ingin aku buatkan apa? Katakan saja."
Tetap diam. Y/n seakan-akan tidak mendengar ucapan Jungkook, tatapannya kosong seperti orang depresi.
Jungkook mengepal kedua tangannya kesal, "tunggu pembalasanku, Lee Ki Jun!" batinnya.
Sebenarnya untuk membalas semua perlakuan Ki Jun, Jungkook bisa saja langsung pergi ke rumahnya, tapi karena kondisi Y/n yang hanya diam seperti itu, membuat Jungkook sangat khawatir, jika meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PRIA BIASA [✓]
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [REVISI SETELAH TAMAT] Warning! Bagi yang Y/n phobic silahkan di skip atau cari cerita lain karena ini bukan bacaan yang tepat untuk anda. Cerita ini hanya fiktif belaka, tidak nyata dan tidak ada maksud melecehkan pemeran...