"Ada apa? Katakan.." Jungkook mendekap tubuh kekasihnya itu, walaupun masih bingung apa yang terjadi padanya.
"Ayah.. ayah dan ibuku.. mereka.. mereka sudah tiada!" Y/n melepas pelukan Jungkook, dan langsung berlari keluar.
"Y/n!"
. . .
Tak peduli, walaupun Jungkook memanggilnya, Y/n terus berjalan meninggalkan kediaman mereka.
Air matanya tak bisa berhenti mengucur. Dadanya terasa sesak dan tidak bisa menerima semua kenyataan itu.
"Kenapa? Kenapa.. ini harus terjadi!"
"Y/N!!" Jungkook meraih tangan wanita itu, agar langkahnya terhenti.
"Kau mau kemana?"
"Lepaskan aku! Aku harus menemui ayah dan ibuku!" Y/n kembali beranjak, tapi Jungkook tetap menahannya.
"Jangan pergi. Bagaimana jika ini jebakan? Bagaimana jika mereka menangkap mu?"
"Aku tidak peduli! Kenapa mereka melakukan ini pada orang tuaku! Mereka tidak bersalah! Kenapa!? Jawab aku!?" tanya Y/n. Ia berbalik sambil memukuli pria di hadapannya itu.
Hanya diam. Jungkook tidak tau harus berkata apa.
"KENAPA HARUS BEGINI!?" teriak Y/n. Ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Frustasi, dadanya makin terasa sesak. Ia memukuli dadanya sendiri karena kesal.
"Hentikan, jangan lakukan itu!" Jungkook mencoba menghentikan wanita itu, tapi Y/n menepis tangannya dengan kasar.
"Ini.. ini salahku. Seharusnya aku tidak mencintaimu, aku tidak pernah berpikir, kalau ini semua akan terjadi."
Y/n mengusap air matanya, ia kembali ingin beranjak pergi, tapi lagi-lagi Jungkook menahannya.
"Lepaskan."
"Aku tidak akan melepaskanmu. Bagaimana jika-"
"Biarkan saja! Aku tidak peduli jika mereka menghabisi ku! Biarkan saja!" bentak Y/n kasar. Ia berjalan sambil terus mengusap air matanya yang tak kunjung berhenti.
"Eoh.. kau menyesal sekarang?" tanya Jungkook, membuat langkah Y/n terhenti.
"Aku sudah pernah bilang, kalau aku seorang kriminal, dan menjalin hubungan denganku, itu hanya akan membahayakan nyawa orang yang ada di dekatku, tapi kau tidak mau mendengar."
Y/n tetap diam, dan membelakangi pria itu.
"Jika kau memang sudah tidak tahan lagi, kau bisa pergi sekarang. Aku akan pastikan, kau tidak akan bertemu lagi denganku ataupun Jini. Carilah kebahagiaanmu sendiri. Maafkan aku, karena semua ini terjadi, karena aku." Tak menerima respon apapun dari Y/n. Jungkook berbalik, dan beranjak pergi. Tapi tiba-tiba, sebuah pelukan erat menghentikan langkahnya.
"Aku kehilangan semuanya, sekarang kau ingin meninggalkanku juga?" lirih Y/n dengan nafas memburu.
Jungkook berbalik, ia menatap kekasihnya itu, sambil mengusap lembut kedua pipinya.
"Aku sudah-"
"Apa? Kau..kau tidak mengerti perasaanku. Aku.. aku sakit." tangisannya kembali pecah. Bibirnya ikut gemetar, Y/n memegangi dadanya yang makin terasa sesak.
"Y/n-ah, aku tau. Aku juga pernah merasakan kehilangan kedua orang tuaku. Aku bisa merasakan sakit yang kau rasakan. Aku juga merasakan itu saat kehilangan mereka."
"Tapi kenapa harus orang tuaku? Mereka tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa mereka sangat kejam?"
Jungkook hanya diam. Ia mendekap tubuh Y/n dengan erat, untuk menenangkan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PRIA BIASA [✓]
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [REVISI SETELAH TAMAT] Warning! Bagi yang Y/n phobic silahkan di skip atau cari cerita lain karena ini bukan bacaan yang tepat untuk anda. Cerita ini hanya fiktif belaka, tidak nyata dan tidak ada maksud melecehkan pemeran...