Jungkook melajukan mobilnya menuju ke Mansion megah milik Ki Jun. Ia mengganti pakaiannya, dan berpura-pura sebagai petugas kebersihan jalanan.Jungkook berjalan sambil membersihkan dedaunan yang ada di jalan. Ia berusaha mendekati gerbang mansion tersebut, untuk mendengar percakapan para penjaga disana.
"Kau tau? Tuan akan mencoba helikopter pribadinya hari ini."
"Benarkah? Wah, itu hebat."
Setelah mendengar percakapan para penjaga, Jungkook kembali ke mobilnya untuk mengganti pakaiannya.
"Dia pasti ada di rooftop sekarang," gumam Jungkook. Ia mulai menyusun rencana, untuk masuk kesana.
Karena sudah cukup lama tinggal bersama Ki Jun, Jungkook sudah tau semua jalan yang ada di mansion itu. Semuanya pasti di jaga oleh anak buah Ki Jun, tapi ada satu pintu yang tidak pernah di jaga, yaitu pintu belakang.
Ki Jun memang sengaja tidak menyuruh penjaga untuk berjaga di pintu belakang, tapi dengan liciknya, ia sudah menanam beberapa ranjau darat disana, jadi jika ada orang yang berusaha masuk, orang itu mungkin tidak akan selamat, karena menginjak ranjau tersebut.
"Apapun yang terjadi. Hari ini, akan kupastikan hidupmu berakhir di tanganku," ucap Jungkook. Ia keluar dari mobilnya, lalu berjalan mengendap-endap menuju ke belakang rumah Ki Jun.
. . .
Jungkook mengamati sekitaran tanah yang ada di belakang rumah Ki Jun. Dengan penuh hati-hati, ia berjalan, agar terlindar dari ranjau yang ada di situ.
"Aku harus bisa memasuki rumahnya." Dengan cepat, ia menaiki pagar besi untuk sampai ke pintu belakang.
Penuh keringat dingin, sekarang Jungkook harus kembali berhati-hati, kalau tidak, ia akan menginjak ranjau yang sudah di tanam oleh pria paruh baya itu. Seingatnya, hanya ada 3 ranjau disana.
"Aku masih ingat semua tempatnya," gumam Jungkook. Ia mulai berjalan, untuk mendekati pintu belakang mansion tersebut.
Berhasil. Jungkook menghembuskan nafas panjangnya, ia mengambil tangga lipat yang ada di dekat pintu, lalu mulai untuk memanjat Mansion megah itu.
Sesampainya di atap bangunan tersebut. Jungkook terus berjalan pelan, dari kejauhan, ia bisa melihat Ki Jun yang berdiri di sebelah helikopter pribadinya. Tidak ada satupun penjaga disana.
"Aku harus mengambil kesempatan ini." Jungkook melompat ke atas rooftop, membuat Ki Jun berbalik.
"Kau? Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku? Aku datang sebagai malaikat mautmu," balas Jungkook. Pria itu mengeluarkan senjata api dari sakunya. Ia berniat menembak Ki Jun, tapi sebuah belati kecil melayang dan langsung menancap di lengannya.
"Akhh!!" Pistol yang di pegang nya terlepas. Ki Jun berusaha kabur tapi Jungkook menghadangnya.
"Kau tidak akan selamat hari ini." Tanpa senjata di tangan mereka, keduanya pun saling adu jotos.
𝘉𝘩𝘶𝘬! 𝘉𝘩𝘶𝘬!
Pukulan keras mendarat ke wajah pria paruh baya itu. Jungkook memegangi kerah baju nya sambil menatapnya tajam."Kau ingin mendengar kebenaran? Wanita yang kemarin kau paksa untuk berhubungan denganmu, itu KEKASIHKU!!" bentak Jungkook, ia menekan kata terakhirnya. Pukulan bertubi-tubi terus mendarat ke wajah Ki Jun.
Tak mau menyerah, Ki Jun merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan belati terakhirnya, dan langsung menancapkannya di paha Jungkook.
"Akhh!!" Pria itu meringis. Ki Jun tersenyum, ia mengambil kesempatan itu untuk lari, tapi Jungkook tetap mencegatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PRIA BIASA [✓]
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [REVISI SETELAH TAMAT] Warning! Bagi yang Y/n phobic silahkan di skip atau cari cerita lain karena ini bukan bacaan yang tepat untuk anda. Cerita ini hanya fiktif belaka, tidak nyata dan tidak ada maksud melecehkan pemeran...