Jangan lupa vote dan komen ya
.
.
.YuJin kembali ke kelasnya dengan keadaan yang kacau, matanya sembab, rambut berantakan begitu juga dengan seragamnya.
YuJin langsung menempati kursinya dan untung saja tidak ada Gyuvin di sana, YuJin berharap semoga kakak tirinya bolos sampai jam sekolah berakhir dengan begitu dia tidak harus melihat wajah Gyuvin yang sangat dia benci.
YuJin merasakan sakit di perutnya mungkin karena lapar mengingat dia belum makan apapun dari jam istirahat karena Gyuvin langsung menariknya, YuJin memegangi perutnya yang lapar dan tiba-tiba ada yang melemparkan roti ke kepalanya.
YuJin mengambil rotinya lalu menoleh melihat siapa pelaku yang melemparnya roti, dan ternyata pelakunya Gyuvin yang sudah duduk di sampingnya.
YuJin tidak langsung memakan roti itu, dia mengecek takut Gyuvin memasukan racun ke rotinya. YuJin tidak lupa dengan apa yang Gyuvin katakan di toilet.
"Makan, lu pikir di liatin aja lu bisa kenyang?" Ucap Gyuvin.
YuJin melirik Gyuvin lalu mengembalikan roti itu ke kakak tirinya, "maaf, YuJin masih mau hidup." Balasnya.
"Lu nuduh gua masukin racun?" Tanya Gyuvin dan dengan polosnya YuJin menganggukkan kepalanya.
"Roti itu masih di segel, masih baru, gimana caranya gua masukin racun?" Ucapnya lagi.
Benar juga, ucap YuJin di dalam hatinya.
Dan pada akhirnya YuJin membuka rotinya dan memakannya dengan lahap karena dia sudah sangat lapar dan tidak ada waktu untuk sekedar ke kantin.
YuJin tidak paham dengan isi otak kakak tirinya, setelah hampir membunuhnya kini Gyuvin sangat baik seperti ini. Sebenarnya apa yang sedang Gyuvin rencanakan?
"Gua nggak kasih racun, tapi gua suntikin sianida ke rotinya." Ucap Gyuvin datar.
"Uhukk.. uhukk.." YuJin langsung tersedak mendengarnya, lalu mengeluarkan roti yang sedang dia kunyah.
"Hahahahaahaa.. dasar bodoh, YuJin bodoh!" Tawa Gyuvin pecah karena berhasil mengerjai adik tirinya.
Satu kelas langsung menoleh pada Gyuvin dengan wajah terkejut mereka, mereka tidak percaya kalau yang tertawa terbahak-bahak itu Gyuvin, Gyuvin tidak pernah tertawa seperti itu.
Jangankan tertawa teman sekelasnya bahkan tidak pernah melihat Gyuvin tersenyum.
Gyuvin yang sadar di perhatikan langsung berhenti dan kembali memasang wajah datarnya.
"Kakak makan aja rotinya sendiri!" Seru YuJin yang langsung melempar rotinya ke wajah tampan Gyuvin.
YuJin baru sampai rumah, tadi dia pulang naik taxi dengan modal alamat yang di berikan oleh mamanya.
YuJin langsung naik ke lantai dua yang mengantarnya ke kamarnya dan Gyuvin. YuJin sudah sangat lelah dan mau buru-buru membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur yang nyaman.
Tapi sesampainya di depan pintu kamar Gyuvin kembali berulah dengan mengunci pintu kamarnya.
Tokk.. Tokk.. tokkk..
"Kak Gyuvin YuJin mau masuk." Ucapnya sedikit teriak setelah beberapa kali mengetuk pintu, berharap Gyuvin mendengar dan mau membukakan pintunya, tapi tidak ada tanda-tanda Gyuvin akan membukakan pintu.
Dughh!!
Dughh!!!
Dughh!!!Pada akhirnya YuJin menendang pintu kamar karena saking kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]
Teen FictionAwalnya Gyuvin sangat membenci dan tidak bisa menerima Yujin sebagai adik tirinya, tapi seiring berjalannya waktu rasa benci itu menghilang dan Gyuvin tersadar kalau dia menyukai pada adik tirinya