"Sebenernya kak Gyuvin kemana?!" Ucap Yujin kesal yang sudah menunggu Gyuvin setengah jam di gerbang sekolah, kakak tirinya itu menghilang sejak jam istirahat dan tidak kembali sampai sekarang.Apa mungkin kakak tirinya itu di culik? Rasanya tidak mungkin, yang ada Yujin kasihan pada penculiknya.
"Yujin?"
Yujin langsung menoleh kebelakang begitu ada yang memanggilnya, dan Yujin mendapati si murid baru berjalan menghampirinya.
"Manggil Yujin?" Tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, emangnya di sini ada yang namanya Yujin selain kamu?" Balas Zhang Hao.
"Hehehe.. nggak ada sih."
"Kenapa belum pulang?" Tanya Zhang Hao lagi.
"Lagi nunggu kak Gyuvin."
"Ini udah sore, gimana kalo aku yang anter pulang?"
"Nggak perlu, nanti kak Gyuvin nyariin Yujin." Tolak Yujin.
"Mungkin kakak kamu udah pulang duluan atau lagi ada urusan, ayo pulang sama aku aja."
"Takut ngerepotin," cicit Yujin yang sebenarnya dia juga mau cepat-cepat sampai rumah.
"Nggak kok, kan aku yang nawarin. Mobil aku ada di sana." Balas Zhang Hao sambil menunjuk mobilnya.
Mau tidak mau Yujin pulang dengan Zhang Hao, selama perjalanan Zhang Hao selalu menanyakan hal-hal pribadi dan beberapa kali menanyakan soal Gyuvin. Yujin yang tidak nyaman dengan pertanyaan itu hanya menjawab sekenanya.
"Itu rumah Yujin," ucap Yujin sambil menunjuk rumah besar bercat putih bersih.
Zhang Hao menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah besar itu.
"Mau mampir dulu?" Tawar Yujin basa basi.
"Lain kali aja, udah sore." Tolak Zhang Hao.
Setelah mengucapkan terima kasih Yujin langsung keluar dari mobil Zhang Hao.
"Yujin pulang!" Seru Yujin sambil membuka pintu rumahnya yang tidak di kunci.
Sesampainya di ruang tengah Yujin berhenti begitu melihat kakaknya yang sedang asik mengobrol entah sama siapa, Yujin tidak bisa melihatnya karena orang itu membelakangi Yujin.
Karena penasaran Yujin berjalan menghampiri kakaknya dan ternyata Gyuvin sedang mengobrol dengan Hanbin, Yujin sedikit terkejut melihatnya.
"Kak Gyuvin tega banget sih, Yujin nunggu kakak di depan gerbang panas-panasan ternyata kakak udah ada di rumah!" Ucap Yujin kesal sambil memukul tubuh Gyuvin dengan bantal sofa.
Gyuvin merebut bantal itu dari tangan Yujin dan langsung mengecup bibir adik tirinya, dan seketika itu juga Yujin jadi diam.
"Kakak udah kirim kamu chat, siapa suruh nggak baca?" Ucap Gyuvin.
Yujin terdiam dengan tangan yang menyentuh bibirnya sendiri yang baru saja di kecup Gyuvin.
"H-hp Yujin mati," setelah berkata seperti itu Yujin langsung lari masuk ke kamarnya karena dia sangat malu, pasti wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
"Lu cium Yujin?" Tanya Hanbin yang membuat Gyuvin langsung menoleh padanya.
"Kenapa emangnya? Lu iri?" Balas Gyuvin dengan senyum miringnya, meledek Hanbin.
"Bukan itu, kalian kan-
"Kakak adik?" Sela Gyuvin, "ya meskipun begitu tapi gua sama Yujin nggak sedarah. Jadi apa masalahnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]
Novela JuvenilAwalnya Gyuvin sangat membenci dan tidak bisa menerima Yujin sebagai adik tirinya, tapi seiring berjalannya waktu rasa benci itu menghilang dan Gyuvin tersadar kalau dia menyukai pada adik tirinya