8

3.9K 400 58
                                    



Di satu ruangan kecil yang pengap dan pencahayaan minim ada dua pria yang sedang berbincang serius.

"Ada berita terbaru apalagi tentang Gyuvin?" Tanya salah satu pria yang memiliki kuasa lebih tinggi dari pria yang satunya, terlihat dari caranya duduk dengan kedua kaki di atas meja.

"Akhir-akhir ini Gyuvin semakin dekat sama adik tirinya," ucap pria satunya, "saya curiga bos kalo Gyuvin suka sama adik tirinya."

Sang bos membenarkan posisi duduknya karena tertarik dengan pembahasan anak buahnya.

"Darimana lu tau?"

"Gyuvin sangat menurut sama adik tirinya, nggak cuma itu, Gyuvin juga sering mencium adik tirinya di saat adiknya sedang tidur."

"Siapa nama adiknya Gyuvin?"

"Yujin, Han YuJin."

"Baiklah, gua mau Gyuvin rasain apa yang gua rasain. Gua bakal memperlakukan adik tirinya kayak dia memperlakukan adik gua."

.
.
.
.
.

Hanbin tersenyum pada Yujin lalu berjalan menghampirinya.

"Masih ingat kakak?" Tanyanya.

Dengan malu-malu Yujin membalas senyum Hanbin seraya menganggukkan kepalanya.

"Masih dong kak, kalo nggak ada kak Hanbin mungkin Yujin masih nyasar di sekolah." Jawabnya.

"Lebay," celetuk Gyuvin ketus, dia sangat tidak suka dengan kehadiran kakak kelasnya itu yang menurutnya sedang tebar pesona pada adik tirinya.

"Kita ke kasir sekarang," ucap Gyuvin sambil menarik tangan Yujin, tapi dengan cepat Yujin menepisnya.

"Kita belum selesai belanja kak, masih banyak yang harus kita beli."

"Mau kakak bantu?" Tawar Hanbin.

"Bo–

"Nggak perlu!" Sela Gyuvin, "gua sama Yujin mau pulang."

Mood Gyuvin sudah berantakan, dia langsung menarik belakang baju Yujin dan menyeretnya seperti anak kucing.

"Sampai ketemu di sekolah kak Hanbin!" Seru Yujin sambil melambaikan tangannya pada Hanbin yang tersenyum gemas melihatnya.

Gyuvin membalik tubuh Yujin menghadap depan dan merangkul bahunya agar Yujin tidak bisa lagi melirik kebelakang.

Gyuvin dan Yujin sudah masuk mobil dan bersiap untuk pulang, Gyuvin sibuk menyetir sedangkan Yujin sibuk dengan ponselnya dan sesekali tersenyum, dan itu membuat Gyuvin gagal fokus menyetir.

"Kamu kenapa senyum-senyum kayak gitu? Nggak gila kan?" Tanya Gyuvin tanpa mengalihkan matanya dari jalanan.

Yujin melirik Gyuvin dengan wajah kesalnya lalu kembali fokus pada layar ponsel. "enak aja Yujin di bilang gila, Yujin lagi bales chat kak Hanbin."

Gyuvin yang mendengarnya langsung berhenti mendadak.

Bughhh!!!

"Aww.." Yujin meringis sakit karena kepalanya terbentur dashboard.

"Kakak jangan berhenti mendadak dong, kepala Yujin sakit!" Sungut Yujin sambil mengusap keningnya.

"Kasih kakak hp kamu," pinta Gyuvin.

"Hah?"

"Kesiniin hp kamu!" Ulang Gyuvin dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

Yujin menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk ponselnya.

StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang