Jangan lupa vote, komen dan follow ya^^
.
.
.
.
.Yujin keluar dari kamarnya dengan membawa koper dan juga tas ransel di punggungnya, Gyuvin yang melihat itu langsung menghampiri Yujin dan mengambil alih koper dan ransel untuk dia bawa.
"Biar kakak yang bawa," ucap Gyuvin.
"Nggak perlu kak, YuJin bisa bawa sendiri." Tolak Yujin, tapi begitu mau mengambil kembali tasnya tangan Gyuvin menahannya.
"Jangan banyak protes."
Gyuvin jalan mendahului Yujin yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"Sama seperti papanya," ucap Yujin pelan yang masih teringat perbuatan baik ayah tirinya. Apa Gyuvin juga sebaik papanya? Sepertinya tidak mungkin, kakak tirinya jauh dari kata baik.
Selama perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka, Gyuvin fokus menyetir sedangkan Yujin fokus menatap keluar jendela.
Sebenarnya mereka berdua ada keinginan untuk mengobrol, tapi keduanya tidak tahu harus memulainya bagaimana. Sampai pada akhirnya.
"Yujin/kak."
Ucap Gyuvin dan Yujin bersamaan lalu saling melirik satu sama lain, tidak lama setelah itu mereka kembali berpaling.
"Kamu duluan," ucap Gyuvin.
Yujin menggeleng, "kakak yang duluan, kak Gyuvin kan lebih tua."
"Kamu ngatain kakak tua?!" Tanpa sadar Gyuvin meninggikan nada bicaranya.
"Kayak gitu aja kakak udah marah, katanya mau berubah?!"
"Kapan kakak bilang kayak gitu?"
Yujin merengut kesal, "turunin Yujin di sini, Yujin nggak mau ikut kakak!"
Yujin menggoyangkan tangan Gyuvin yang sedang menyetir, memintanya untuk berhenti.
"Yujin berhenti, bahaya, kakak lagi nyetir! Kamu mau kita celakaan terus nyusul mama?!" Ucap Gyuvin sedikit membentak agar Yujin sadar apa yang dia lakukan itu bisa membahayakan mereka.
"Kakak cuma bercanda oke? Kakak minta maaf," sambungnya setelah Yujin tenang.
"Bohong!"
"Bener!"
"Kakak bener-bener bohong?!"
"Bukan, maksud kakak bener-bener bercanda."
Yujin melepaskan tangan Gyuvin, kembali duduk manis di samping kakaknya.
"Tadi kamu mau ngomong apa?" Tanya Gyuvin.
"Nghhh.. i—itu..
"Itu apa?" Melihat YuJin yang sedang salah tingkah membuat Gyuvin semakin gemas dengan adik tirinya. Kenapa tuhan mempertemukan YuJin sebagai adik tirinya?
"Yujin mau kakak kembali kayak dulu lagi," ucap Yujin seraya melirik Gyuvin.
Yujin teringat dengan permintaan mamanya, dan itu menjadi permintaan terakhir. Yujin akan sangat merasa bersalah kalau tidak melakukannya.
"Kayak dulu lagi? Apa maksud kamu?"
"Yujin mau kak Gyuvin kayak dulu lagi, jadi anak yang ceria dan selalu mendapat juara satu di sekolah. Bukan seperti kak Gyuvin saat ini, suka bolos, mabuk pulang pagi, melawan papa, pemarah, kasar dan menyebalkan, nggak ada baik-baiknya." Ucap Yujin panjang lebar sedangkan Gyuvin hanya mendengar, menyerap baik-baik perkataan adik tirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]
Teen FictionAwalnya Gyuvin sangat membenci dan tidak bisa menerima Yujin sebagai adik tirinya, tapi seiring berjalannya waktu rasa benci itu menghilang dan Gyuvin tersadar kalau dia menyukai pada adik tirinya