17

2.8K 318 36
                                    

Yujin mengambil selimut dan bantalnya, dia juga mendorong tubuh Gyuvin yang menindih selimutnya sampai tubuh Gyuvin jatuh dari tempat tidur.

Yujin masih marah sama Gyuvin, insiden celana dalam itu masih berlanjut sampai saat ini. Yujin masih kesal melihat wajah Gyuvin yang katanya sayang sama dia tapi masih doyan sama begituan.

"Kamu mau kemana?" Tanya Gyuvin.

Yujin tidak menggubris pertanyaan Gyuvin, dia main keluar begitu saja dari kamar mereka. Niatnya malam ini Yujin mau tidur di kamar papa tirinya yang sudah seminggu ini kosong, Yujin bingung sama papa tirinya yang jarang pulang, apa dia lupa kalau dia masih punya dua anak yang menunggunya di rumah?

Sesampainya di depan kamar papa tirinya pintu kamarnya tidak bisa di buka, pintunya terkunci. Yujin berusaha mendobraknya tapi bukannya terbuka malah punggungnya yang sakit, Yujin langsung menoleh kebelakang begitu mendengar suara Gyuvin yang sedang menertawainya.

"Kamarnya di kunci," ucap Gyuvin.

"Kemarin masih bisa di buka kok, kenapa sekarang nggak bisa? Siapa yang kunci?"

"Kakak yang kunci," balas Gyuvin dengan seringai yang nampak di wajah tampannya.

"Mana kuncinya Yujin mau tidur di kamar papa!"

"Kamu mau ini?" Ucap Gyuvin sambil memperlihatkan kunci kamar papanya di tangannya.

"Kalo mau ambil sendiri!" Gyuvin langsung memasukan kunci itu kedalam celananya, bukan berniat mesum tapi dia memang tidak mau Yujin tidur di kamar papanya. Kalau Yujin tidur di sana maka dia tidur sendiri, Gyuvin tidak mau tidur sendiri.

"Ayo ambil," ucap Gyuvin lagi sambil menggerakkan pinggulnya.

Yujin menatap Gyuvin dengan wajah datarnya, kakak macam apa sebenarnya Gyuvin ini? Kenapa tingkahnya sangat ajaib?

"Yujin mau tidur di ruang tamu aja!"

"Beneran mau tidur di ruang tamu? Awas kalo malem suka ada setan kepala sama kaki misah." Ucap Gyuvin mencoba menakuti Yujin.

"Kakak pikir Yujin ini anak kecil? Dimana-mana kepala sama kaki itu emang misah, kalo jadi satu baru Yujin takut!"

Dengan kesal Yujin pergi meninggalkan Gyuvin, biarlah malam ini dia tidur di ruang tamu daripada harus mengambil kunci di dalam celana Gyuvin. Bahaya nanti kalau buwung puyuh kakaknya ke pegang.

"Kamu beneran mau tidur di sana?" Tanya Gyuvin yang bersandar di dinding sambil memperhatikan Yujin yang sedang merapihkan sofa untuk dia tidur, tapi Yujin tidak menjawabnya bahkan pura-pura tidak dengar.

"Kamu masih marah? Kakak kan udah minta maaf." Ucap Gyuvin lagi dan lagi-lagi tidak di jawab Yujin.

Gyuvin menghela nafasnya lalu jalan mendekat Yujin, dia duduk di sofa yang sedang di rapihkan adik tirinya itu.

"Yujin?" Panggil Gyuvin dengan suara lembutnya, tapi tidak berhasil membuat Yujin menoleh padanya.

Kalau berakhir seperti ini Gyuvin tidak lagi-lagi berbuat macam-macam, Yujin lebih menyeramkan kalau hanya diam seperti ini, dia lebih memilih Yujin yang marah-marah bahkan sampai memukulinya.

"Yujin kakak minta maaf, kakak janji nggak mengulanginya lagi."

"Minggir Yujin mau tidur," ucap Yujin pada akhirnya walaupun untuk mengusir Gyuvin.

Gyuvin yang di usir mau tidak mau berdiri daripada Yujin tambah marah lagi, dia melihat Yujin yang sudah tidur di sofa sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Kalo gitu kakak juga ikut tidur di sini," Gyuvin langsung mendorong tubuh Yujin kesamping setelah itu dia ikut naik ke sofa dan membaringkan tubuhnya di sana, karena tidak muat Gyuvin menyelipkan tangannya kebelakang kepala Yujin dengan satu tangannya lagi yang melingkar memeluk pinggang adik tirinya.

StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang