🎶Geunyeoga tteonagayo naneun amugeosdo hal su eopseoyo🎶
(Dia meninggalkanku dan aku tidak bisa melakukan apa-apa)🎶Sarangi tteonagayo naneun babocheoreom meonghani seoissneyo 🎶
(Cinta telah meninggalkanku seperti orang bodoh, aku kosong berdiri di sini)🎶Meoreojineun geu dwismoseupmaneul baraboda jageun jeomi doeeo sarajinda🎶
(Aku menatapnya semakin jauh, dia menjadi sebuah titik kecil dan kemudian menghilang)🎶Sigani jinamyeon tto mudyeojilkka yet saenggagi na ni saenggagi na🎶
(Apakah ini akan hilang setelah berjalannya waktu? Aku ingat masa lalu, Aku selalu mengingatmu)🎶IF YOU🎶
Jika kau🎶IF YOU🎶
Jika kau🎶Ajik neomu neujji anhassdamyeon uri dasi doragal suneun eopseulkka🎶
(Jika tidak terlambat, tidak bisakah kita kembali bersama-sama?)🎶IF YOU🎶
Jika kau🎶IF YOU🎶
Jika kau🎶Neodo nawa gati himdeuldamyeon uri jogeum swipge gal suneun eopseulkka🎶
(Jika kau berjuang sepertiku, Bisakah kita membuat sesuatu yang sedikit lebih mudah?)🎶Isseul ttae jalhal geol geuraesseo🎶
(Aku seharusnya diperlakukan lebih baik ketika aku milikmu)Dan di sinilah Yujin, duduk diantara keramaian dengan ditemani suara merdu dari musisi jalanan yang membawakan lagu sesuai dengan apa yang tengah Yujin rasakan saat ini.
Tanpa bisa di bendung lagi air matanya turun menetes begitu saja membasahi kedua pipinya, apa ini yang namanya karma? Apa sesakit ini yang Gyuvin rasakan pada saat itu?
Mungkin sudah saatnya bagi Yujin untuk menyerah, mencoba mengikhlaskan Gyuvin dengan orang lain meskipun itu sangat berat bagi Yujin yang sudah menunggunya cukup lama.
"Hapus air matamu."
Yujin melirik sapu tangan yang di sodorkan kepadanya, lalu dia mendongak untuk melihat siapa yang memberinya sapu tangan dan Yujin tidak mengenalinya.
"Ambillah, ini masih baru." Ucapnya lagi karena Yujin hanya diam saja, dan pada akhirnya pria asing itu meraih tangan Yujin dan menaruh sapu tangannya di tangan Yujin lalu duduk di sampingnya.
"Terima kasih," ucap Yujin dan langsung memakai sapu tangan itu untuk menghapus air matanya.
"Tidak masalah, apa suaraku sebagus itu sampai kau menangis seperti ini?"
Awalnya pria asing itu tidak melihat Yujin dan fokus bernyanyi, sampai ada temannya yang menyenggolnya dan menunjuk kearah Yujin dengan dagunya. Dia ikut memperhatikan Yujin yang sedang menangis mungkin karena terhanyut dalam suaranya yang merdu dan itu membuat pria asing ini lebih semangat lagi bernyanyi.
"Maaf aku tidak mengerti yang kau maksud." Balas Yujin.
"Kau menangis seperti ini karena suaraku bukan? Aku sangat tersanjung."
Yujin baru sadar kalau pria itu ternyata yang tadi menyanyi, Yujin hanya menganggukkan kepalanya saja karena tidak begitu memperhatikan siapa yang bernyanyi tadi karena terlalu sibuk dengan pikirannya.
"Perkenalkan aku Jiwoong musisi jalanan," ucap pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Jiwoong sambil mengulurkan tangannya pada Yujin.
"Aku Yujin," balas Yujin seraya menjabat tangan Jiwoong lalu melepaskannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]
Teen FictionAwalnya Gyuvin sangat membenci dan tidak bisa menerima Yujin sebagai adik tirinya, tapi seiring berjalannya waktu rasa benci itu menghilang dan Gyuvin tersadar kalau dia menyukai pada adik tirinya