Hanbin selalu terbangun dari tidurnya karena sudah tidak betah dan ingin segera keluar dari rumah sakit ini.
Hanbin melirik meja kecil yang ada di samping ranjangnya dan di atas meja itu ia kembali menemukan buket bunga mawar putih, tanpa sadar Hanbin tersenyum lalu mengambil bunga itu dan menciumnya, aromanya sama seperti bunga bunga yang kemarin dia temukan.
Dan tidak lama dari itu pintu ruang rawat Hanbin terbuka dan masuklah seorang pria mengenakan kostum panda, Hanbin tersenyum begitu melihat pita berwarna putih di telinga panda. Hanbin melirik tangan panda yang memegang bunga mawar putih yang sama persis dengan yang Hanbin temukan.
Panda itu lebih mendekat dan menyodorkan bunga yang dia bawa ke Hanbin.
Hanbin hanya menatap bunga itu tanpa ada niat untuk mengambilnya, lalu ia kembali melirik panda itu.
"Siapa?" Tanya Hanbin.
Bukan menjawab panda itu malah menggoyangkan bunganya agar Hanbin mau mengambilnya, mau tidak mau Hanbin mengambil bunga itu dan menghirup aromanya, aromanya sama seperti bunga yang di pegang Hanbin, itu berarti panda ini lah pelakunya.
Panda itu mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya yang ternyata hanya selembar kertas yang di lipat jadi kecil. Panda itu membuka kertasnya dan memperlihatkan tulisannya pada Hanbin.
Hanbin mengerutkan keningnya setelah membaca tulisan di kertas itu yang bertulis kata ' maaf '.
Panda itu mengeluarkan kertas lagi dan kembali memperlihatkan tulisannya pada Hanbin.
'telah membuatmu seperti ini'
Hanbin sudah bisa tebak siapa orang di balik kostum panda itu, mimik wajahnya langsung berubah antara marah dan kecewa pada pria yang ada di hadapannya.
"Keluar!" Teriak Hanbin, mengusir panda itu dari kamarnya.
Zhang Hao membuka topengnya dan berjalan menghampiri Hanbin, tapi Hanbin malah melemparnya dengan buket bunga yang ia bawa tadi sampai kelopak bunga itu berserakan di lantai.
"Gua bilang keluar brengsek!" Teriak Hanbin lagi.
Bukan pergi Zhang Hao malah semakin mendekat dan mendekap tubuh Hanbin, menghiraukan Hanbin terus memukul tubuhnya.
"Maafin gua Bin," ucap Zhang Hao tulus seraya mengecup kening Hanbin.
"Lu jahat Hao hikss.." balas Hanbin yang sudah menangis di dalam dekapan Zhang Hao, dia juga tidak berhenti memukul Zhang Hao tapi sudah tidak sekuat tadi, pukulannya semakin melemah begitu Zhang Hao semakin memeluknya erat.
"Iya gua tau," balas Zhang Hao.
"Lu brengsek, gua benci sama lu."
"Gua juga sayang sama lu Bin."
.
.
.
.Yujin mengeluarkan botol air dan handuk kecil dari tasnya, dia berniat mau memberikan itu semua ke kakaknya yang sedang tanding basket. Tapi sesampainya di lapangan Yujin melihat Gyuvin dan teman-temannya sedang bersiul nakal ke tim pemandu sorak yang sedang latihan di depan anak-anak basket.
"Wow!" Sorak Gyuvin dan teman-temannya begitu pemandu sorak itu membuat gerakan melempar salah satu anggotanya ke langit, lalu membuat gerakan mengangkat satu kakinya ke udara yang membuat celana dalam di balik rok pendeknya itu terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]
Teen FictionAwalnya Gyuvin sangat membenci dan tidak bisa menerima Yujin sebagai adik tirinya, tapi seiring berjalannya waktu rasa benci itu menghilang dan Gyuvin tersadar kalau dia menyukai pada adik tirinya