22

2.1K 303 18
                                    


Tokk.. tokkk..

"Yujin, kamu baik-baik saja?" Ucap Zhang Hao khawatir yang sudah beberapa kali mengetuk pintu ruangan Yujin tapi Yujin belum mau juga membukakan pintunya.

Dari luar Zhang Hao dan Matthew bisa mendengar suara tangisan Yujin, hanya dengar suaranya saja Zhang Hao dan Matthew bisa merasakan apa yang sedang di rasakan oleh Yujin sampai mata mereka berdua ikut basah.

"Sepertinya aku menyimpan kunci cadangan ruangan ini," ucap Matthew dan langsung pergi dari sana untuk mencari kunci cadangan ruangan Yujin.

Dan tidak lama Matthew kembali dengan kunci di tangannya, dia mencoba membuka pintunya dan berhasil. Di dalam ruangan itu Yujin sedang menangis di bawah meja kerjanya sambil memeluk kedua kakinya, Zhang Hao langsung berlari kearah Yujin dan langsung memeluk tubuh Yujin yang bergetar hebat.

Yujin menangis di dalam pelukan Zhang Hao, hanya suara isakan yang keluar dari mulut Yujin.

Zhang Hao berusaha menenangkan Yujin dengan mengusap punggungnya yang bergetar, tangis Yujin benar-benar pecah di dalam dekapan Zhang Hao. Matthew yang melihatnya tanpa sadar ikut meneteskan air matanya, selama bekerja dengan Yujin ini baru pertama kalinya Matthew melihat Yujin menangis.

Yujin yang dia kenal sangat kuat ternyata rapuh juga, suara tangis Yujin memenuhi satu ruangan itu.

.
.
.
.
.

Sementara di tempat lain Gyuvin sedang menunggu Hanbin lebih dari setengah jam yang lalu tapi pria itu belum juga datang.

Selama menunggu Hanbin Gyuvin memikirkan Yujin, kenapa tiba-tiba Yujin menangis seperti itu? Sebenarnya apa yang terjadi pada Yujin? Sudah beberapa hari dia kembali dan Gyuvin belum pernah melihat tunangan adik tirinya itu.

Gyuvin menyesap kopi yang tadi dia pesan dan tidak sengaja matanya menangkap seorang pria yang baru masuk ke cafe bersama pria manis lainnya, sepertinya wajah pria itu tidak asing bagi Gyuvin.

Gyuvin mengingat sesuatu, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan mengecek foto yang pernah di kirim oleh neneknya. Dan benar saja, dia Jisung tunangan Yujin. Tapi kenapa pria itu bersama pria lain dan terlihat sangat mesra? Gyuvin yakin kalau keduanya bukan sekedar teman.

Gyuvin semakin panas melihat pria bernama Jisung itu mengecup bibir pria yang datang bersamanya. Sialan, apa pria brengsek itu berselingkuh di belakang Yujin?

Gyuvin yang sudah tidak bisa menahan dirinya langsung beranjak dari tempatnya dan menghampiri Jisung, Gyuvin menarik pria itu sampai Jisung berdiri dari tempatnya. Tanpa mengucapkan apapun Gyuvin langsung menghajar wajah Jisung sampai tubuh pria itu tersungkur.

"Sialan, kenapa kau tiba-tiba memukul ku brengsek!" Sungut Jisung yang terlihat bingung menatap pria asing yang tiba-tiba memukulnya. Jisung tidak pernah punya masalah dengan pria asing itu, bahkan mengenalnya pun tidak.

Gyuvin menarik kerah baju Jisung dan mencengkeramnya kuat.

"Masih beruntung aku hanya memukul wajah mu bukan membunuhmu brengsek! Bisa-bisanya kau berselingkuh dari tunangan mu bajingan!"

"Tunangan? Dia tunangan ku bodoh!" Balas Jisung sambil menunjuk pria yang berdiri di sampingnya.

Gyuvin berdecak mendengarnya, "lalu mau kau kemana kan Yujin hah?!"

"Yujin? Siapa dia?"

"Bajingan, kau benar-benar mau bermain-main?!"

Gyuvin sudah kembali mengangkat tinggi tangannya siap untuk menghajar pria itu lagi, tapi sayangnya ada yang menahan tangannya dari belakang yang membuat Gyuvin langsung melirik ke belakangnya dan di sana sudah ada Hanbin yang langsung menarik kasar Gyuvin dari Jisung.

StepBrother || Gyuvin x YuJin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang