10th Melody

4.5K 371 15
                                    

Albert mengucapkan serangkaian bahasa asing yang aneh. Ah, itu mantra. Ia di suruh Rendo berlatih mantra agar bisa berubah.

Miaww!!

Albert menghentikan latihannya. Ia menatap seorang wanita dengan tudung hitam, di sebelahnya ada seekor kucing hitam yang berlari.

"Haah ..., haah ..., aku menemukan nya! Aku tahu dimana Lara!" ucapnya sambil mengatur napas.

Rendo segera menatap wanita. Menunggu kata-kata selanjutnya. Albert sendiri bingung. Apa wanita itu? Dan lagi ..., siapa itu Lara?

"Ehm," dehaman Rendo membuat Albert kembali ke dunia nyata. "Lara itu, nama kematian Laura, jadi ... ia menemukan Laura!" kata-kata Rendo membuat Albert mengerti.

"Ah, kau manusia yang mendapat hukuman ya, Addynya Laura," kata Alen dengan wajah datarnya.

"Dari mana kau tahu?" tanya Albert.

"Karena aku yang menghukum mu, agar bisa melihat kami," kata Alen dengan wajah datar.

"Kenapa kalian semua berwajah datar?" tanya Albert.

"Ah! Sekarang dimana Laura?!" tanya Rendo pusing. Percapakan ini ngelantur dan berbelit-belit entah kemana.

"Aku menemukannya! Sebuah rumah kosong di tengah hutan!" seru kucing hitam itu.

"Bagaimana bisa dia ada di sana?" tanya Albert.

Rendo melongo dan berpikir beberapa saat. "Kita harus cepat! Laura mungkin dalam bahaya!" teriak Rendo.

====

Laura menghela napas. Tenaganya hampir habis. Semakin lama terkurung di sini, maka semakin cepat ia akan mati. Ini tidak membawa kebahagiaan, batin Laura.

"Bo--leh--kah---aku---ta--tahu--satu--hal?" tanya Laura di sisa-sisa napasnya.

"Apa itu cantik?" tanya pria bertopeng itu.

"Si---apa--nama--mu?" tanya Laura.

"Aku? Apa pentingnya?" Pria bertopeng itu tersenyum miring menatap Laura.

Laura tidak menjawab. Ia menatap lurus ke arah mata onyx itu. Siapa dia? batin Laura. Orang itu malah pergi sambil bersiul. Tangannya di masukan ke dalam sakunya.

Laura memandangi sel penjara ini. Tidak ada jalan keluar. Laura menarik napas panjang. "Sekarang siapa yang akan menyelamatkan aku?" tanya Laura.

Terjebak di sebuah sel penjara yang menyerap kekuatanmu. Akan membuatmu putus asa bukan? Setitik cahaya akan menjadi harapan baru untuk Laura.

====

"Dari mana kau tahu semua itu?" tanya Alen curiga.

"Hanya pernah dengar," kata Rendo santai.

Mereka bertiga sudah melayang menuju hutan yang di bilang oleh kucing hitam tadi. Alen berhenti. Membuat dua orang cowok di belakangnya juga berhenti.

Alen menatap lurus mata hazel milik Rendo. "Kau berbohong! Katakan yang sejujurnya!"

Rendo mengerjap. Ia berusaha berpikir jernih. Mencari alasan yang tepat. "Ah, lebih baik sekarang kita bergegas, sebelum dia bertindak."

"Apa yang akan dia lakukan?" tanya Albert.

Rendo menatap datar dua--tiga mahluk di hadapannya. "Menukar nyawa dengan nyawa."

"Bagaimana kau tahu semua itu?" tanya Alen dengan mata menyala merah. Ia membaca pikiran Rendo.

Laura MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang