EMPAT

56 2 0
                                    

🍁🍁🍁🍁

Untuk mempersingkat waktu, mereka berdua bergegas menuju alamat yang tertera dalam surat tadi.

Namun alangkah terkejutnya mereka ketika melihat bahwa alamat tersebut membawa mereka ke sebuah rumah mewah bak istana. rumah berwarna putih cerah itu nampak berdiri megah dengan pagar besi tinggi mengelilinginya


" Lah.. gue gak salah liat kann??" Tanya freeya terheran

" ini rumahnya?! Tapi masak penculik rumahnya segede ini," ujar aleena yang juga tampak tak percaya

"Tapi bener loh alamatnya.. disini tertulis jln. H muchtar, gang anggrek no 36 !" Seru freeya sambil membaca kembali alamat yang tertulis di surat dan mencocokkan nya dengan tempat ia berada sekarang.

" Jadi.. kita harus masuk sekarang??" Lanjut freeya menatap lekat aleena

.....

" Nggak frey... Bukan 'kita'.... Tapi 'gue' ... Surat ini manggil gue, jadi gue yang harus masuk .
Gue gamau lo kenapa-kenapa gara gara ikut masuk ke dalem, gue gamau lo kenapa-kenapa karna gue freyy" Ucap aleena tegas dengan menatap freeya sayu

" ... Nggak leen... Gue udah bilang bakal bantu lo-"
Belum sempat freeya menyelesaikan kalimatnya,

" Frey... Plissss " lirih aleena seraya menggenggam tangan freeya erat berusaha meyakinkannya

Freeya tak dapat memaksakan kehendak sahabatnya itu, ia hanya bisa mengangguk pasrah

" Makasih ya frey, lo bawa gue kesini aja udah ngebantu banget .. sekarang, giliran gue yang harus nyelamatin ibu.." ujar aleena tegas seraya memeluk tubuh freeya

" Oke, tapi lo harus janji bakal telpon gue kalau ada apa apa.  Kalo gak sempat, teriak sekeras-kerasnya biar gue denger,... Gue akan tunggu lo disini, Ya.." pinta freeya

" Oke" pungkas aleena mengangguk mantap

Perlahan tapi pasti, langkah aleena menuju ke depan gerbang rumah itu. Tekatnya telah bulat . Ia harus menyelamatkan ibunya!

Ding dong

Suara bel yang Aleena pencet bergema  ke seluruh halaman rumah yang luas itu.

Dari kejauhan, tampak seroang pria berjas hitam dan berkacamata hitam keluar dari pintu depan rumah ber cat putih itu.

Langkahnya tegap dengan badan besar dan tinggi nya, ia berjalan ke arah Aleena. Yaa.. ala ala bodyguard gitu lah

Langkah aleena sedikti mundur, ia takut dengan pria itu, namun lagi lagi ingatanya tentang tujuannya kesini membuat tekad nya kembali bulat.

Meskipun tertutup kaca mata hitam, namun aleena tetap bisa merasakan mata pria itu menatapnya tajam

Pria itu berdiri tepat di depan tempat aleena berdiri, lalu memencet tombol remote di tangannya yang membuat gerbang itu membuka dengan sendirinya

Gappp

Secara tak terduga pria itu menyergap tubuh mungil aleena, ia menutup mulut dan hidung aleena dengan kain yang nampak nya sudah diberi obat bius untuk membuat aleena pingsan seketika.
Ia hendak menggendong tubuh aleena

Freeya yang menyaksikan itu merasa tak terima, tanpa pikir panjang dirinya berlari kencang ke arah pria itu

" LEPASIN DIAA!!" teriaknya sambil menarik kuat lengan pria besar itu

Namun apalah daya, freeya tetaplah seorang wanita, pria itu tampak menepis genggaman freeya dan mendorongnya sampai terjatuh ke tanah

Hingga akhirnya,  muncul seorang lelaki menarik kerah belakang jas pria itu untuk memudahkan nya menonjok tepat di wajah pria besar itu.

RAKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang