DUA BELAS

48 1 0
                                    

🍁🍁🍁🍁


Air mata yang turun dari mata laras kian deras.

Juan menepuk pundak laras mencoba menenangkannya. 

" Maaf, ras.. aku gak bermaksud ingin membuatmu sedih seperti ini." Ujar juan dengan mata berkaca kaca

" Aku mengajakmu kemari karena aku ingin kita kembali mengenang masa masa bersama david dulu. Aku tak ingin tempat bersejarah bagi kita ini menjadi abu, hanya tersisa kenangan kelam.
Mari kita warnai kembali tempat ini dengan kenangan indah. Hilangkan semua kenangan buruk dibenakmu itu " ujar juan dengan senyuman tulus meyakinkan laras.

Mendengar itu laras berpikir, ucapan juan Memang ada benarnya , tak mungkin selamanya ia akan terlarut dalam kesedihan ini, selain itu david disana juga pasti merindukan senyum manis nya. David menginginkan gadis nya merelakan sepenuhnya kepergiannya itu, Dan hidup bahagia tanpa ada kenangan buruk terukir di hatinya.

Laras mengangguk tersenyum,

" Juan, kamu ingat momen ketika kita berempat makan malam bersama di ruangan ini ,tapi lampu nya tiba-tiba mati? Lirih laras tertawa kecil

" Haha.. tentu saja ingat, setelah itu aku dan david harus keluar membeli lilin untuk menggantikan lampu," balas juan dengan tawa yang mulai mencairkan suasana

Ibu tertawa mendengar itu, ia tak menyangka juan benar benar masih mengingat semua kenangan indah mereka disana.

" Lalu, bagaimana dengan waktu ketika kamu menyuruh david untuk menggantikan popok aleena , tapi david justru memasangkan popok itu secara terbalik .." sambung juan menahan tawanya

"Hahaha... " Laras mulai tertawa, kenangan lucu yang satu itu tak pernah gagal membuat tawanya lepas

Juan tersenyum melihat tawa laras, ia senang usahanya itu berhasil .

Perbincangan hangat mereka itu berlangsung cukup lama. Berhubung banyaknya kenangan indah yang mereka miliki dalam kost an tua itu

" Laras... Ada hal penting yang ingin aku sampaikan ke kamu.." ucap juan mulai terlihat serius

" Ada apa ju? Katakan saja" sahut laras

" Mungkin ini akan membuatmu sedikit terkejut, karena ada hubungannya dengan... pembunuhan david " lirih juan berharap ucapannya itu tak mengundang tangis laras lagi.

Laras menarik napas dalam, ia tersenyum

" Gapapa ju... Sekarang hatiku sudah pulih, dan itu semua berkat kamu, berkat pembicaraan menyenangkan kita tadi... Aku akan menerima semua kenyataan pahit tentang kematian david itu dengan lapang dada ju " bijak laras, dengan tatapan meyakinkan juan

" Baguslah laras jika begitu.. "
juan tersenyum tulus

"sebenarnya... Yang membunuh david itu adalah...
Mantan lamamu, faris. Setelah ku selidiki ternyata penyebabnya karena ia marah ketika tahu bahwa kau sudah menikah dengan david. Ia sudah merencanakan sejak lama pembunuhan itu,aku tahu setelah melihat kamar pria itu penuh dengan foto david yang dicoret-coret dan banyak tulisan yang menunjukan bahwa dia membenci david karena ia tak rela kau direbut olehnya. "

Ibu terdiam mendengar nama itu. faris, ia ingat sekali dengan nama itu. Namun seingatnya ia tak pernah berpacaran dengannya, faris hanya teman dekat nya waktu SMA dulu... Ia bahkan tak tahu bahwa faris menyukainya.

" Jadi selama ini .. secara tidak langsung akulah penyebab kematian david... " Lirih laras menatap sayu juan

" Enggak laras... Bukan kamu yang salah, ini semua sepenuhnya salah pria bejat itu.. ia terlalu dibutakan oleh cinta"

RAKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang