🍁🍁🍁🍁
Rintik gerimis turun menghiasi malam ini
Zevan yang tampak tengah asyik bermain game di ponsel nya dikejutkan oleh kehadiran ayahnya ke dalam kamar itu.
Papa juan menatap nya tajam menandakan akan ada ceramah yang akan zevan dapatkan
Melihat ayahnya menatapnya seperti itu, zevan segara menghentikan kegiatannya .
" Zevan.." panggil papa juan dengan nada mengintimidasi
" Itu istrimu masih kesakitan lho, " lanjutnya
" Terus aku harus gimana?" Tanya zevan menyepelekan
" Ya lakuin sesuatu dong, didampingin kek, apa kek... Dia istrimu lho sekarang, TANGGUNG JAWAB KAMU " tegas papa juan menekan pada kata 'tanggung jawab kamu' .
Zevan memutar bola mata malas, ia melangkah keluar dari kamarnya menuju kamar aleena dan ibunya berada.
Pintu kamar itu tampak sedikit terbuka, zevan bermaksud untuk langsung masuk namun langkahnya terhenti mendengar rintih aleena .
Melihat aleena bermanja dengan ibunya ketika sedang sakit seperti itu membuatnya sedikit khawatir, ia takut jika nanti ketika dirinya dan aleena hanya tinggal berdua, lalu aleena Kembali sakit seperti itu , ia pasti tak akan sanggup menghadapi tingkah manja aleena, berhubung dirinya memang paling tidak suka dengan wanita manja dan selalu merasa risih ketika mereka manja padanya.
Namun zevan memantapkan hatinya, seiring berjalannya waktu ia pasti akan terbiasa dengan sifat istrinya itu. Ups istrii?? Hwaa >o<
"Assalamualaikum" salam zevan lirih
" Wa'alaikumsalam, owalah zevan " jawab ibu laras terkejut akan kedatangan menantu nya itu
Sedangkan aleena tak memperdulikan siapa pun itu yang datang, yang ada dipikirannya saat ini hanya rasa sakit yang membuatnya merasa begitu tidak nyaman
"I..ibu , ada yang bisa zevan bantu gak?" Tanya nya sedikit canggung
Ibu laras tertawa kecil,
"Kamu gausah khawatir, aleena Gapapa kok. Dia emang biasa kaya gini kalo lagi hari pertama,"Zevan hanya ber Oh ria sembari menganggukkan kepalanya
" Tapi kalau kamu yang mau dampingin dia, ya gapapa... Nanti kan kamu juga yang bakal ada diposisi ibu ini kalau nanti kalian sudah tinggal berdua, yaa.. itung itung latihan" goda ibu diikuti oleh tawa kecilnya.
Zevan hanya tersenyum paksa.
Ibu tampak hendak bangkit dari kasur itu mempersilakan zevan menggantikan posisnya menenangkan aleena, namun tiba tiba tangan aleena memegangnya erat .
" Bu.. jangan pergi, sakit banget" rintih aleena
" Ehmm.. kalau gitu, gapapa ibu aja yang dampingin aleena.. kayaknya aleena lebih nyaman kalau sama ibu hehe " elak zevan dengan senyum nyengir nya.
" Yaudah kalo gitu ... Ohya kalau malam ini aleena tidur sama ibu dulu gapapa kan? Soalnya biasanya dia kalau perut nya keram kaya gini bisa sampe semalam" ujar ibu
" Ouh gapapa dong bu!" Seru zevan bersemangat yang mengundang tatapan heran sekaligus terkejut ibu laras
"Eee.. mm..maksud zevan, gapapa bu silahkan hehe.. kan aleena juga kayaknya butuh banget ibu disampingnya" jelas zevan mengelak
" Ouh hahaha.. kalau gitu maaf ya ibu udah ngerebut malam pertama kalian " sahut ibu dengan senyum menggoda zevan
Lagi lagi zevan hanya tertawa paksa, dirinya sama sekali tidak keberatan jika ia harus tidak tidur bersama aleena malam ini. Zevan justru senang :)

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKANA
Fiksi Remaja" Dahulu... Banyak wanita aku anggap cantik ketika pertama kali bertemu , namun setelah lama mengenalnya, mereka menjadi biasa saja di mataku Berbeda dengan dirimu, awalnya kukira kamu hanya wanita biasa, namun setelah aku mengenalmu lebih dalam, ru...