🍁🍁🍁🍁
Aleena begitu malas untuk pergi sekolah hari ini, lebih tepatnya ia malas untuk bertemu pria itu disana.
Ditambah mapel pertama hari ini adalah matematika, membuat paginya hari ini terasa begitu hancur
Ia Sampai di mejanya, langsung terduduk malas sambil meletakkan kepala nya diatas meja tanpa melepas tasnya terlebih dahulu
Hingga ia tersadar bangku disebelahnya itu masih kosong, padahal biasanya freeya selalu lebih dulu berangkat sebelum aleena. Mungkin ia telat hari ini
Bel masuk berbunyi, bangku itu masih saja tak ditempati.
"Kemana si nih orang, tumben tumbennya belum berangkat, apa jangan jangan... " Batin aleena menatap kekosongan dalam kursi itu.
" Selamat pagi anak anak " sapa Bu rista, guru matematika mengawali hari buruk aleena pagi ini
" Pagi buu"
" Loh ini kok kosong? Kemana ?" Tanya bu rista menunjuk bangku disebelah aleena itu
" Eng-" sahut aleena terpotong
"Dia Izin bu , suratnya ada dimeja " sahut salah satu siswi yang merupakan tetangga freeya, ia dititipi surat milik freeya itu
Bu rista mengangguk, sembari melangkah kembali ke mejanya untuk mengambil surat freeya
" Izin hendak pergi ke pernikahan saudara " ujar bu rista membacakan surat itu dengan lantang lalu terkekeh kecil
" Kalau jaman sekolah ibu dulu ,gaada yang namanya izin buat pergi ke nikahan begini,.. izin ya cuma boleh karena sakit, dan hal yang bener-bener PENTING atau darurat, selain itu gabakal dizinin, ada pernikahan saudara ya mau gak mau harus tetep sekolah, tapi jaman sekarang mah.. haha" lanjut nya tertawa kecil
Semua siswa tertawa paksa,
" Sumpah ya lu freey, izin gabilang bilang, tau gitu kan gue juga mau izin.. bikin tambah males aja aaargh " rengek nya dalam hati.
~~~~
Bel pulang akhirnya berbunyi , aleena senang dirinya berhasil melewati hari terburuk nya itu,
meski ia harus menahan rasa lapar karena hanya berdiam diri dikelas memainkan ponselnya dan tidak pergi kekantin,
bukan karena tidak ada freeya, ia bisa saja pergi ke kantin bersama teman sekelasnya yang lain, ia hanya malas jika nanti bertemu dengan zevan. Pria itu pasti akan menatapnya sinis dan memperburuk hari aleena itu.
......
Sebuah mobil mewah terparkir di depan sekolah itu,
zevan tampak keluar dari gerbang dan langsung memasuki mobil itu. Ia terkejut ketika melihat siapa yang ada di kursi supir
" Loh papah, tumben banget papah yang jemput , biasanya juga eric " ketusnya
" Iyaa, hari ini kan hari spesial jadi papah mau jemput kamu " sahut om juan tersenyum mencurigakan
Zevan masa bodoh akan itu, ia kembali memainkan ponsel yang sedari tadi ia genggam

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKANA
Teen Fiction" Dahulu... Banyak wanita aku anggap cantik ketika pertama kali bertemu , namun setelah lama mengenalnya, mereka menjadi biasa saja di mataku Berbeda dengan dirimu, awalnya kukira kamu hanya wanita biasa, namun setelah aku mengenalmu lebih dalam, ru...