DELAPAN

45 2 0
                                    

🍁🍁🍁🍁


Sebuah mobil tampak terparkir di depan rumah Aleena ,

Dari dalam kaca mobil itu, netra aleena menatap girang rumah yang setengah hari ini tak terhuni olehnya.

Ia turun dari mobil itu di ikuti oleh ibu dibelakang nya. Mereka berdua berpamitan sekaligus mengucapkan terimakasih atas tumpangan yang telah om juan berikan

" Laras... " Seru om juan memanggil ibu Aleena, nampaknya ia ingin mengucapkan sesuatu

" ada apa ju? Jawab ibu

"Ehmm... Aku hanya ingin meminta maaf atas semua yang terjadi semalam... Tentang kemarin itu.. tak seharusnya aku bawa kau ke rumahku dengan cara seperti itu, aku terpaksa karena aku tahu kamu pasti tak akan mau bertemu denganku Saat itu.  Juga sampaikan maaf ku pada Aleena, ya. Aku tak mau menantu ku itu marah... " lanjut om juan terkikih lembut.

" Iya juan... Aku juga ingin minta maaf sekali lagi , karena tak pernah mau memercayai mu selama ini. " Lirih ibu tersenyum manis

Om juan mengangguk, lalu pergi meninggalkan  aleena dan ibunya karena dirinya masih ada urusan pekerjaan

Ibu sengaja tidak menawarkan juan untuk mampir sebentar ke rumahnya karena ia tahu juan masih memiliki urusan,

tapi bukan hanya itu alasannya, jujur dalam hatinya masih belum bisa sepenuhnya menerima kenyataan yang juan nyatakan semalam,

meski ia sudah tahu betul bahwa juan bukanlah pelaku pembunuh suaminya, hanya saja hatinya membutuhkan waktu, untuk pulih seutuhnya dan dapat menerima kenyataan pahit ini.

Mungkin beberapa dari kalian bertanya tanya, dimana istri om juan? Jadi istri om juan kini tengah berada di luar kota mengurusi usaha cafe milik keluarga nya, dan ia akan pulang akhir pekan nanti.

Keluarga om juan memutuskan untuk membagi bagi perusahaan yang mereka punya kepada anggota keluarga, istrinya memegang sebagian besar cabang cafe, dan putra nya ia beri 2 cabang cafe untuk dipegang. Sedangkan om juan memegang sisa cabang cafe nya itu dan lebih tertarik untuk mengurusi usaha intel kecil-kecilannya sambil terkadang ikut membantu istrinya mengurusi cafe yang sudah memiliki 56 cabang di dalam maupun luar negeri itu. Tunggu intel? Just reading and you guys will know then

Setelah masuk , aleena berlari menuju kamar untuk mencari ponsel nya ,namun nihil,

setiap ruangan di rumahnya ia cek namun tetap tak membuahkan hasil.

Aleena pasrah, Kini ia hanya dapat berharap ponsel nya itu sudah Jatuh di jalan dan terlindas kendaraan lalu rusak. Setidaknya tidak ada yang dapat melihat foto-foto alay masa jamet nya dulu

🍁🍁🍁🍁

Pagi telah tiba..

bulan perlahan pergi seraya menyapa sang matahari ,mengucapkan padanya Sampai bertemu lagi

" Aleenaaa bangun .. udah jam setengah tujuh, nanti telat lho !" Teriak ibu dari dapur

Matanya dengan cepat terbuka, seraya meregangkan otot-otot ditubuhnya aleena tersenyum , mendengar teriakan yang dirindukannya itu

Ia terduduk dengan mata yang masih malas untuk terbuka itu. Dalam pudar, ia melirik ke arah ventilasi yang nampak masih cukup gelap di luar.

Benar saja, jam baru menunjukkan pukul lima pagi. Bagaimana bisa ia tak hafal- hafal dengan rumus jam ibu ketika membangunkan nya itu :)

Meski hanya selisih 30 menit dengan jam bangun biasa Aleena. Baginya ini tetap terlalu pagi untuk bangun... Ingin rasanya ia memejamkan kembali matanya dan kembali masuk ke dalam dunia bawah tidur nya.

Namun aroma masakan ibu dengan sopan merayu lembut hidung aleena, mengajaknya untuk segera bangkit dari ranjang nya.

Aleena menarik nafas panjang untuk kembali mencium aroma sedap itu.

" Hemmm... Enaknya... Ibu lagi masak apa?" Tanya nya

"Daritadi dibangunin ga bangun bangun, sampe abis suara ibu..giliran makanan aja langsung bangun " ketus ibu dengan nada guyonnya

Aleena hanya terkikih kecil, meski dalam hatinya tau kalau ibu hanya membangunkannya sekali tadi. Tapi biasalah... Ibu-ibu kadang memang suka melebih lebihkan sesuatu

"Mandi dulu sana.., gosok gigi, abis itu sholat shubuh ,baru makan, sekalian nunggu masakan ibu matang. " Suruh ibu.

" Iyaa.. ibuku sayang..." Jawab aleena seraya memeluk tubuh ibunya itu untuk melepaskan secuil rindu yang masih tersisisa di benaknya.

Setelah selesai melaksanakan semua perintah ibunya itu, aleena Kembali ke dapur, tampak ibunya tengah sibuk menyiapkan sarapan di meja makan kecil yang hanya cukup untuk dua orang itu.

"Ehmm... Aleena rindu masakan ibu" ucapnya sembari menyuapkan nasi goreng ke mulutnya

" Baru satu hari gak ketemu, udah kangen .gimana nanti kalo kamu udah nikah  terus pisah rumah sama ibu..? " Sahut ibu menggoda aleena

" Ah ibu mah... " Gerutu aleena, dirinya tak begitu nyaman jika membahas mengenai perjodohan ini

Ibu hanya tertawa kecil melihat tingkah putrinya itu.

.
.
.
.

jangan lupa follow sebelum baca^_^ xixixi..
Dan jangan lupa komen ama vote nya juga nguwehehe..

(maap juga klo ada typo² or kalimat gajelas, maklum first time nulis cerita bginian <3)

RAKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang