🍁🍁🍁🍁
KreekkSuara pintu mengejutkan aleena dan ibunya yang tengah berada di dalam kamar itu
Seorang pria yang jika dilihat dari parasnya berusia 40 tahun an itu tampak muncul dari balik pintu, ternyata ia adalah om juan. Sosok yang sejak tadi menjadi topik pembicaraan Aleena dan ibunya
" Assalamualaikum... " Salam nya lembut
" wa'alaikumsalam... " jawab aleena dan ibu kompak
" Aleena..? " tanya om juan memastikan bahwa gadis muda cantik di depannya itu benarlah aleena, putri tunggal dari sahabat nya yang hendak ia jodohkan dengan putra nya.
" I..iya om.." sahut aleena sopan namun masih merasa canggung
"Cantik... Masih sama seperti kecilnya dulu " ujar om juan dengan senyum tulus terukir di bibirnya.
Ibu tampak tersenyum ke arah aleena... Ia tak lupa mempernalkan om juan kepada aleena
" Aleena... Ini dia om juan... Calon ayah mertuamu itu " ucap ibu dengan senyum menggoda aleena
Mendengar kalimat ibunya itu, aleena hanya bisa tersipu malu.
Sebenarnya meskipun ia telah menerima perjodohan itu, tapi dalam hati kecil aleena masih ragu, ia khawatir tidak akan sanggup menjalani hubungan perjodohan yang tak pernah terlintas sedikitpun dalam benaknya akan menjadi takdir hidupnya itu.
Kini ia hanya bisa berharap bahwa pria yang akan dijodohkan dengannya itu merupakan pria terbaik yang tuhan ciptakan untuknya.
" Ohya... Laras, sebelumnya aku minta ma'aaf banget, kayanya rencana kita mempertemukan mereka berdua malam ini harus di tunda. Karena zevan ada urusan mendadak setelah pulang sekolah nanti. Dan kemungkinan ia baru akan pulang besok siang. "
" Ouh yasudah... Kalau begitu kita akan pulang dulu ke rumah, ju" ujar ibu
" Loh kalian gak mau menginap saja? " Tanya nya lembut
" Ehmm.. gak usah juan, kita gak pingin ngrepotin, selain itu ada rumah yang harus aku urus "
" Oh.. baiklah.. nanti aku antar ya ke rumah" pungkas nya
Mendengar ucapan om juan tadi, membuat aleena berpikir sejenak, ia melihat jam dinding yang telah menunjukan pukul 8 pagi.. ini artinya ia tidak berangkat sekolah hari ini... tanpa surat izin :)
Seketika juga ia teringat akan freeya, sahabatnya itu pasti sangat cemas saat ini.
Ia memandangi sekitar, mencari cari ponsel miliknya. Ia hendak menghubungi freeya, ingin mengabari sahabat nya itu kalau dirinya saat ini sudah baik baik saja.
" Ibu... Hp aku dimana ya? Tanya nya
" Hp? Ibu gak liat tuh... Semalam pas kamu dibawa ke kamar ini kaya nya gak bawa hp deh seingat ibu "
Otaknya berusaha mengingat, tapi lagi lagi dirinya yakin, ia membawa ponsel nya ketika ia dan freeya datang ke sini semalam.
" Sayang.. ayo kita pulang, ibu lupa matiin magic com di rumah " ajak ibu terburu buru
Aleena hanya mengangguk, ia berharap dirinya lah yang lupa membawa handphone nya semalam.
Sebenarnya bukan masalah ponsel nya, tapi ia lebih khawatir tentang file-file dan aib foto alay nya dalam benda canggih pipih itu. Kalau ponsel mah ia bisa saja meminta kepada calon ayah mertuanya itu untuk membelikannya yang baru nguehehe...
~~~~
( Hari ini Disekolah )Sorakan murid murid di kelas itu terdengar begitu riuh
entah apa yang telah mereka mimpikan semalam ,hingga mendapat keberuntungan sebesar ini... Jam kos matematika!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKANA
Teen Fiction" Dahulu... Banyak wanita aku anggap cantik ketika pertama kali bertemu , namun setelah lama mengenalnya, mereka menjadi biasa saja di mataku Berbeda dengan dirimu, awalnya kukira kamu hanya wanita biasa, namun setelah aku mengenalmu lebih dalam, ru...