DUA PULUH LIMA

40 2 0
                                        

🍁🍁🍁🍁

Seperti biasanya, zevan menunggu aleena dalam mobil itu.

Pikirannya tertuju pada kejadian pagi tadi, ketika dirinya melihat aleena terduduk lemah dilantai koridor. Rasa cemas bercampur merasa bersalah timbul di hatinya. Apakah gadisnya itu baik baik saja?

Namun rasa khawatirnya seketika lenyap ketika melihat aleena muncul , sepertinya tidak terjadi apa-apa pada gadis itu.

Aleena masuk ke dalam mobil tanpa sepatah kata seperti biasanya,

Situasi saat ini benar benar canggung, aleena masih malu akan zevan sedangkan zevan merasa tak enak padanya

Zevan memasang kunci mobil hendak menyalakannya, tapi..

" Leen" panggil zevan lirih yang hanya dibalas gumaman aleena

" Gue minta maaf.." lanjutnya

" Buat?.." heran aleena

" Ya tadi pagi.. maaf gue gak nolongin lo tadi" jawab zevan dengan nada datar

" Ouh.. ya gue tau kok, lagian kalo lo tadi bantuin gue malah bakal nambah masalah doang" sahut aleena yang hanya dibalas anggukan kecil zevan

Zevan lanjut menghidupkan mobil itu, menginjak pedal gas menuju rumah mereka

~~~~~~

Hujan turun dengan derasnya malam ini,
Suara petir menyambar terdengar jelas ditengah riuhnya rintikan air hujan

Jam menunjukan pukul satu dini hari, Aleena dan zevan tampak sudah tertidur pulas dalam kamar itu

" Oma..OMAA!!" Teriak zevan membangunkan aleena, sepertinya pria itu mengalami mimpi buruk

Aleena yang terbangun akibat teriakan itu bergegas membangunkan zevan yang tidur di sebelahnya. Tangannya menggoyangkan kecil tubuh zevan

" Zev.."ujar aleena

Zevan terbangun dari mimpinya, ia mencoba untuk duduk .

Nafasnya tak beraturan, keringat bercucuran di wajah dan lehernya di tengah hawa yang dingin malam itu.

ia menoleh ke arah aleena dengan tatapan yang dalam

" Lo mimpi buruk?" Tanya aleena sedikit panik

" Hmfh.. (mengangguk).." balas zevan

" Gue ambilin air dulu.." ucap aleena bangkit dari kasurnya hendak mengambilkan air putih untuk zevan

Namun tangan zevan terlebih dahulu menahan langkah aleena, pria itu menggenggam erat tangan aleena mengejutkannya

" Jangan pergi.. gue butuh lo disamping gue" lirih zevan terdengar sayu dengan suara berat khas bangun tidurnya itu

Nyesss

aleena membeku, apa ia salah? Bukan zevan yang bermimpi, melainkan dirinya lah yang kini tengah bermimpi setelah mendengar kalimat manis itu keluar dari mulut zevan

RAKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang