🍁🍁🍁🍁
Bulan malam itu menyinarkan sinar paling terang nya, memberi isyarat bahwa tak akan turun hujan malam ini.
Seakan tahu bahwa malam itu akan menjadi malam bersejarah bagi aleena di dalam perjalanan takdirnya
Rumah mewah itu tampak cukup ramai dengan kerabat yang berdatangan. Sorak sorak anak kecil yang sepertinya merupakan sepupu om juan memenuhi halaman rumah yang luas itu.
Om juan memesankan taxi untuk mengantar aleena dan ibunya ke rumahnya.
Selama di perjalanan, tak henti hentinya aleena merasa gugup. Berbagai pemikiran membebani kepalanya
Keluarga itu akan suka padaku tidak ya?
Apa mereka akan memebenci ku dan menjadikan ku seperti anak tiri di sinetron-sinetron itu?
Namun terlepas bagaimanpun keluarganya, aku berharap pria yang akan dijodohkan denganku itu cinta pada ku, setidaknya dia akan membela ku ketika aku di anak tiri kan oleh keluarganya
Semoga dia juga ganteng
Kiranya seperti itulah isi otak aleena saat ini.
Hingga lamunannya pecah ketika tangan ibu menggenggamnya hangat
" Sayang... Tenang aja.. ibu yakin pria yang dijodohkan padamu itu anak yang baik, dia gamungkin macam macam sama kamu. Kalau sampai dia nanti macam macam, bilang aja sama ibu.. nanti ibu ' ngap ' dia.. " canda itu mencoba mencairkan hati tegang putrinya
Aleena tersenyum,setelah mendengar kalimat ibunya itu hatinya berangsur tenang
~~~~
Kini mereka berdua telah sampai di depan gerbang rumah besar itu.
Mata aleena tak hentinya menatap lekat dari dalam mobil anak anak kecil yang tengah berlarian itu, dalam hatinya
"Aleena,.. apakah anak anak menggemaskan ini nantinya akan menjadi sepupu mu? "
Lagi lagi ulah ibu memecah lamunannya, ibu mengetuk kaca jendela mobil hingga mengejutkan aleena
Aleena membuka pintu mobil itu, perlahan kakinya turun . Ia masih mencoba meyakinkan hatinya..
" Tenang aleena, ini cuma perjodohan! Mau gak mau nanti lo juga bakal nikah, lo gamau kan jomblo terus" ujarnya dalam hati menyemangati diri sendiri
Melihat tamu istimewa itu sudah datang, satpam rumah om juan bergegas membukakan gerbang dengan senyum ramahnya
" Selamat datang bu, aleena " sapa nya ramah, sepertinya om juan sudah memperkenalkan mereka berdua kepada seluruh anggota keluarga nya hingga satpamnya.
Gerbang terbuka lebar, ini jelas jauh berbeda dengan waktu ketika aleena datang ke rumah ini sebelumnya, saat itu jangankan disambut ramah seperti ini, sepatah katapun tak disampaikan oleh pria bodyguard waktu itu, yang ia lakukan hanya mendekap aleena dan menggendongnya tanpa izin. Hmfh.. hal itu benar benar membuat aleena trauma
" Mamaa... Pengantinnya udah datengg " teriakan polos salah seorang anak menyambut langkah pertama nya dalam halaman rumah itu. Anak itu berlari menuju mama nya , melihat tingkah anaknya , mama anak tersebut hanya tersenyum manis ke arah aleena dan ibunya
Aleena dan ibunya membalas senyuman itu. Mereka memasuki rumah itu melalui pintu yang sedari tadi telah terbuka lebar
" Assalamualaikum.." salam ibu dan Aleena bersamaan
Semua mata menatap kearah mereka berdua, lebih tepatnya tatapan kagum, kagum akan kecantikan aleena yang tentunya merupakan turunan dari ibunya.
" Wa'alaikumsalam.." jawab mereka kompak,

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKANA
Teen Fiction" Dahulu... Banyak wanita aku anggap cantik ketika pertama kali bertemu , namun setelah lama mengenalnya, mereka menjadi biasa saja di mataku Berbeda dengan dirimu, awalnya kukira kamu hanya wanita biasa, namun setelah aku mengenalmu lebih dalam, ru...