Selamat malam mingguan bareng Sungkara dan Ruiiiii. ❤️
Seneng nggakkk?
Untuk yang nggak sempet nontonin Anak Dream hari ini semangattt, jangan sediiih. Semoga nanti ada kesempatan buat ketemu saat mereka ke Jakarta lagi.
Nah part ini anggap aja hiburan buat yang nggak bisa nonton sekarang. Hehe. ❤️❤️❤️Buat yang nonton Day-1 selamat menonton! Seneng banget pastiii niiih. XD
***
Rui sempat menyapanya seolah-olah mereka tidak merasa canggung, lalu tersenyum. Seraya mengambil alih kotak Sweetness Slice yang Sungkara bawa, dia berbisik, "Tunggu sebentar." Wanita itu tahu bahwa saat ini Sungkara begitu kebingungan, dia berhutang sebuah penjelasan.
Karena, jelas saja, dari banyaknya wanita yang Sungkara kenali, dari deretan kontak yang tersimpan di ponselnya, dia berani bersumpah bahwa tidak pernah menyangka bahwa jawabannya adalah Rui.
Misharui Advaya.
Sungkara baru saja mengusap rambut Nafa dan memberinya sekotak hadiah yang dia beli di perjalanan dengan keadaan buru-buru tadi. Setelah itu dia menjadi satu-satunya yang menghuni meja makan karena Ayah dan kakak laki-lakinya—Dimaskara—masih di ruang tengah menemani Nafa memainkan crocodile dentist pemberiannya.
Akan terdengar gelak tawa Nafa saat telunjuk kakek atau ayahnya tidak sengaja tergigit buaya mainan tersebut. Lalu terdengar suara Dimas berteriak diiringi ledakan tawa anak perempuannya itu saat telunjuknya tergigit. "Aaaa, Papa digigit Om Sungkaraaa!"
Nafa pasti tidak mengerti dengan lelucon itu, dia hanya menertawakan ekspresi ayahnya, tapi tentu saja Sungkara menoleh dan berdecak ke arah kakak laki-lakinya yang baru saja mengeluarkan telunjuk dari gigitan buaya mainan, sama sekali tidak memedulikannya.
Kembali tatap Sungkara beralih pada Rui yang berdiri di pantri bersama Bunda dan kakak iparnya, Bunda sudah selesai memasaknya sejak siang, dua wanita yang bersamanya hanya membantu menghangatkan. Mbak Ratri, asisten rumah tangga di rumah itu bertugas untuk membersihkan peralatan yang terpakai.
Dulu, Sungkara memang pernah membayangkan bagaimana jika ada seorang wanita berada di rumah dan bergabung dengan ibunya di dapur, memperhatikan bagaimana gerak-geriknya, senyumnya, ekspresi wajahnya. Namun, lagi-lagi dia menolak jika harus Rui.
Selama ini, sekalipun dia menyenangi wanita matang—yang usianya terpaut lebih dewasa, dia tidak pernah membayangkan Rui menjadi salah satu wanita yang akan dia senangi. Maksudnya begini, Rui cantik dan memiliki postur tubuh yang bagus, Sungkara mengangguminya, pernah beberapa kali memperhatikan wanita itu di beberapa momen saat mereka bertemu, tapi hanya sebatas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to get a divorce?
Romance[TSDP #5] Ini hanya tentang daftar keuntungan di atas selembar kertas bertandatangan. Akan ada akhir. Tidak akan menjadi apa-apa. Semua selesai setelahnya. Yakin sekali. Mereka pikir, takdir tidak akan ikut campur pada sebuah kesepakatan. 11/02/2...