How to get a divorce? | [37]

65.2K 6.2K 3K
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiii. Maafin telat updatenya yaaa.




Setelah baca Additional Part 6 kemarin. Udah tau kan siapa yang ketangkep basah di upper deck itu? 😂




Selamat membacaaa. Selamat berbahagiaaa. Ada yang mau dikatakan tidak untuk cerita iniii? ❤️




Jangan lupa kasi apinyaaa dolooo 🔥🔥🔥🔥🔥

***




Sungkara baru saja melepas segala atribut yang dia gunakan selama berada di dalam laboratorium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungkara baru saja melepas segala atribut yang dia gunakan selama berada di dalam laboratorium. Pekerjaannya akhir-akhir ini malah menjadi semakin sibuk karena masih ada beberapa data yang tersimpan di laboratorium lama dan dia harus menyusun lagi sesuai dengan urutan pekerjaannya.

Langkahnya terayun melewati pintu kaca terakhir, ponselnya baru saja dia nyalakan dan dia menemukan beberapa deret notifikasi berupa pesan beserta panggilan tidak terjawab yang dia abaikan selama di dalam laboratorium. Dia tertegun di tempat melihat banyak pesan masuk, belum sampai akhir dia mencari, tiba-tiba saja seseorang dari arah belakang berlari dan mendekat ke arahnya.

Derap langkah cepat itu membuat tubuh Sungkara berbalik. Setelahnya, dia temukan Hakim tengah berjalan di selasar yang salah satu sisinya dibatasi dinding-dinding kaca kantin bagian karyawan produksi. Tiba di hadapannya, pria itu berdiri dengan napas sedikit terengah, sesaat menatap ke sisi saat mendengar bagaimana suara bising deru mobil-mobil proyek yang beriringan melaju ke arah gerbang keluar.

Sungkara terkekeh, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Jam makan siang banget?"

"Gue traktir," ujar Hakim. Menoleh ke belakang. "Sengaja mobil gue parkir di depan. Lo mau makan di mana?"

Sungkara terkekeh lagi, dia berjalan lebih dulu di selasar, menuju ke arah pintu keluar, sementara Hakim mengikutinya di belakang. Sungkara memilih salah satu tempat makan yang tidak jauh dari kantornya, karena dia tahu masing-masing dari keduanya hanya punya waktu makan siang yang sempit. Ada sebuah restoran Padang, orang kantor biasanya memilih tempat itu untuk makan siang agar waktu makan lebih efisien. Dan mereka menjadi salah satu di antara banyaknya pegawai di sana.

How to get a divorce?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang