Kemarin-kemarin kita punya cucu soleh enin. Terus anak manis Mami. Sekarang anak baik Bunda.
Next apa lagi, ya? 😂Btw ini ga diedit jadi tolong tandai typo-nya ya 🙏🏻
Apinya dulu boleh ya? Yang banyaaaaak 🔥❤️🔥
***
Rui melihat bagaimana lampu mobil itu menyorot kuat, sampai matanya terasa nyeri saat terus menatap. Jadi, dia terpejam erat. Lampu itu hilang, tergantikan oleh suara debum kencang dan tubrukan kuat. Jeritan sempat terdengar, membawa tubuhnya melayang selama beberapa saat sebelum terlempar dan berguling-guling di aspal kasar.
Denging kuat itu menyengat telinganya cepat. Suara bising dunia menghilang selama beberapa saat bersama nyeri dan kebas yang saling berbagi di tubuhnya yang kini terkapar lemah. Perlahan kelopak matanya terbuka, dia tatap bagaimana sorot lampu mobil tadi kini tumpah, membidik kendaraan ringsek yang menyisakan dua orang dewasa di dalam.
Matanya bergerak-gerak, ngeri. Bibirnya gemetar, hendak memanggil. Namun, sadarnya hilang. Dunianya gelap. Dan mulai detik itu... semua indah hidupnya ... lenyap.
Selalu sama rasanya. Sesak, nyeri, dan lelah sekali ketika kembali mendapatkan pemandangan itu. Dia bisa mengusir segala bayang itu saat datang dalam sadar, tapi kuasanya hilang jika bayang itu hadir dalam mimpi. Namun, dia selalu berusaha terbangun. Nyalang tatap itu terarah ke atas, bersama engah napas yang kini terhela sesak dan terbuang keras.
Langit-langit putih dan tinggi dia tangkap dalam indera matanya. Perlahan kabur karena air-air yang berdesakkan di matanya semakin banyak. Jemarinya menggenggam sebuah lengan yang kini merangkul tubuhnya dalam dekap. Meringsut tubuhnya bergerak, tidak hanya nyaman, tapi juga dia temukan aman.
Kehilangan tidak pernah meninggalkan kesan baik-baik saja. Lukanya sudah lama belum sembuh, karena waktu kadang malas-malasan membantu, dan tangis tidak pernah mencairkan pilu.
Jemarinya masih menggenggam erat saat kesadaran belum sepenuhnya kembali. Sampai akhirnya, mata sendunya bergerak cepat, dia lihat dan perhatikan jemari yang kini balas menggenggam, dia rasakan sebuah wajah menyuruk di tengkuknya menyisakan embus napas hangat di sana.
Rui menoleh, dia temukan seorang pria yang masih lelap tertidur di sampingnya dengan lengan yang melingkar kuat di tubuhnya. Hangat, jelas saja, suhu tubuh pria itu langsung dihantarkan oleh kulitnya yang telanjang. Sementara di tubuhnya sendiri ... hanya tersisa sehelai kemeja putih. Rui melihat sweatshirt hitam miliknya tertumpuk di lantai, bersama roknya, juga ....
Astaga!
Dia sibak kencang selimutnya dan bangkit cepat-cepat. Agak limbung, kepalanya berat, perutnya juga mendesak mual. Gerakannya membuat tubuh pria itu—Sungkara—bergerak tidak nyaman, tidurnya terganggu. Tatap keduanya bertemu. Dalan kerjap yang lemah, kelopak mata Sungkara kembali tertutup bersama sapaannya yang parau. "Halo ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
How to get a divorce?
Romance[TSDP #5] Ini hanya tentang daftar keuntungan di atas selembar kertas bertandatangan. Akan ada akhir. Tidak akan menjadi apa-apa. Semua selesai setelahnya. Yakin sekali. Mereka pikir, takdir tidak akan ikut campur pada sebuah kesepakatan. 11/02/2...