05. Kecemburuan januar
"Januar"
Panggil yura dengan berteriak, berlari menghampiri januar hingga gadis itu berada tepat di hadapan januar
"Aku boleh ikut kan? "
Tanya yura dengan pelan. Januar mengerutkan dahinya. Biasanya januar selalu mengajak yura untuk pulang bersama tapi gadis itu selalu menolak dengan alasan, dia belum siap jika januar mengantarkan nya sampai rumah
"Udh siap? " Januar bertanya namun gadis itu menggelengkan kepalanya "lalu? Kenapa kamu mau pulang bareng aku? Kalo belom siap"
Yura menghela nafasnya dengan berat
"Maksud aku, aku mau ikut ke rumah kamu. Aku pengen jengukin juanda sekalian beliin dia bubur"
Seketika wajah januar menjadi datar, menatap yura tidak suka, kenapa gadis itu lebih memperhatikan juanda dibanding dirinya?
"Kamu keberatan? " Yura bertanya saat melihat perubahan di wajah januar"kalo gitu, aku nanti perginya bareng sopir aja. Kamu pulang aja"
"Naik"
"Boleh? "
Januar mengangguk
Dengan segera yura naik ke atas motor milik januar. Pemuda itu sedikit berbalik badan untuk menggunakan helm pada gadis itu
•••
Januar membuang tas nya ke sembarangan arah, membuat juanda yang tidak sengaja lewat mengerutkan dahinya. Ntah keberanian darimana juanda menghentikan langkahnya dan menatap segala pergerakan yang dilakukan oleh januar
"Ngapain lo disitu? " Tanya januar saat menyadari juanda sejak tadi menatap dirinya dari luar sana "ke ruang tamu" Suruh juanar
Juanda mengerutkan dahinya
"Di ruang tamu ada apa? " Tanya juanda"ada makanan? "
"Yura"
"Yura? Dia kesini? "Tanya juanda tidak percaya" Kalo gitu aku samperin yura dulu yaa, aku kangen banget sama dia"
Tanpa menunggu balasan dari lawan bicaranya, terlebih dahulu juanda berlari menuruni tangga
"Yura? "
"Haii juanda, gimana? Lo sakit yaa? Kok ga ngabarin gw sih. Udh tahu gw itu khawatir banget tahu"
Gadis itu menyilangkan kedua tangannya kesal dan menampilkan wajah cemberut nya membuat juanda terkekeh
"Maaf ya yura aku kelupaan"
Juanda menyengir tanpa dosanya
"Kamu pasti hausa kan? Mau aku ambilin air? " Tawar juanda yang dibalas celengan menolak"lantas? Kamu ingin cemilan? Aku mempunyai banyak di dalam kulkas "juanda kembali menawarkan yura namun tetap saja yura menolak tawaran nya
" Gw kesini cuma mau jengukin lo aja, sekalian ngasi bubur yang gw beli tadi di pinggir jalan, pasti enak kok walaupun di pinggir jalan karna itu langganan gw setiap pulang sekolah"yura menjelaskan nya secara detail, takut juanda akan menolak
Yura menaruh buburnya di atas meja
"Yaudah aku mau ambil piring dulu di dapur"