Emmhhh
Juanda mengerjapkan matanya pelan, dan mulai membuka kedua kelopak matanya. Dia tidak dapat melihat jelas sosok yang berada di hadapan nya
"Juanda? Hey lo gapapa? " Tanya januar sedikit khawatir, karna sejak dia pulang dia melihat juanda tertidur di ruang kerja ayahnya dengan mata yang sembab"kenapa lo bisa ada di ruang kerja ayah? Udah gw bilang gausah keluar kamar, kenapa sih lo sekali aja gabisa nurutin gw? "
Hening
"Jawab!! "Ucap januar lagi dengan menaikkan nada suara nya
" Hiks.. Maaf"
Kenapa juanda menangis dan meminta maaf? Apakah dirinya terlalu kasar karna sudah menaikkan nada suaranya? Tapi baginya itu tidak terlalu keras
Dapat januar lihat, juanda menggelengkan kepalanya dan menghapus air mata nya
"Kenapa? Gw terlalu kasar? "
"Gak.. "
"Sekarang gw tanya sekali lagi, kenapa lo bisa ada diruang kerja ayah hah"
"Apa juanda boleh nanya? "
Januar menghela nafasnya pelan tapi masih tetap menganggukkan kepalanya, walau dia tahu ada hal yang sedang di sembunyikan anak itu, tapi dia tidak ingin memaksa
"Apa dulu aku pernah kecelakaan? "
Deg
Kenpa tiba tiba juanda menanyakan hal itu? Apakah dia sudah tahu tentang sebuah kebenaran nya
"Mungkin"
Juanda memangguk
"Lo nanya itu doang? Lo gatau yang lain? " Sekarang giliran januar yang bertanya
"Enggak, emang ada hal yang lain? Tadi ayah cuma bilang aku pernah kecelakaan, karna itu aku nangis diruang kerja ayah, karna aku ga nyangka dulu aku pernah kecelakaan" Bohong nya
Januar mengangguk, tapi dia sedikit tidak yakin dengan jawaban yang dilontarkan oleh juanda, karna baginya sedikit tidak masuk akal, tapi dia tetap menanggapi karna dia sedang tidak ingin banyak bicara untuk saat ini, mungkin dia akan kembali menanyakan hal ini suatu hari nanti
"Lo udah makan malem? " Juanda menggelen, januar beralih mengambil sesuatu yang dia taruh di atas nakas dan memberikan nya kepada juanda "makan, dikasi johan katanya disuruh habisin"
"Ini apa"
"Gw gatau, katanya lihat sendiri"
"Eh, januar mau kemana" Tanya juanda saat januar hendak pergi"duduk disini aja temenin juanda makan ya? "
"Lo makan sendiri aja"
"Tapi nanti makanan nya ga habis, kalo ga ditemenin" Lesu juanda menundukkan kepalanya
Lagi dan lagi januar hanya bisa menghela nafasnya dan kembali duduk di samping juanda, yang sudah menampilkan wajah senang nya
Juanda segera membuka kantong plastik yang diberikan johan kepadanya, mungkin ini makanan
"Wahhhh ayam" Senang juanda "januar lihat, dikasi ayam" Adu juanda kepada januar yang berada di samping nya
"Januar mau? "
"Ga---"
Belum sempat januar menyelesaikan ucapan nya, teelebih dahulu juanda memasukkan 1 ayam ke dalam mulut januar, yang membuat januar menghentikan kalimat nya seketika
Juanda tersenyum dan tertawa kecil melihat itu
"Enak kan? "
"Lo makan sendiri aja juan, gw udah kenyang"
"Iyaa, tapi yang dimulutnya dihabisin ya? Kasihani mubazir kalo dibuang"
"Hm"
Sial
Sial
Sial
Jantung nya berdetak cepat lagi, kenapa juanda selalu bisa membuat jantung nya berdetak tak beraturan?
"Gw mau ke kamar. "
"Tapi... "
"Gw ada tugas, jadi lo cepetan makan setelah itu istirahat, besok sekolah kan?"
Juanda mengangguk
"Good night januar, sampai ketemu besok pagi" Ucapnya dengan tersenyum
"Hm night"
Setelah itu januar keluar dan tidak lupa kembali menutup pintunya rapat rapat
"Aku tahu apa yang juanda sembunyikan, ayah" Gumam nya pelan, menatap tajam danniel yang tidak sengaja bertemu dengan dirinya saat januar hendak pergi ke kamarnya, karna ruang kerja ayahnya tepat berada di samping kanan kamarnya
Skip pagi hari
Terlihat di meja makan, terdapat januar, juanda, dan Daniel yang tampak melakukan sarapan bersama di satu meja, tapi hanya ada keheningan di antara mereka bertiga, tidak ada yang membuka suara
Karna kenangan ini selalu terjadi jika mereka sudah berada di meja makan
"Juanda, cepet sebelum gw tinggal" Ancam januar melihat juanda mengenakan sepatunya sangat lama"lo bisa pake sepatu gasi"kesal januar yang menghampiri juanda
"Bisa kok dikit lagii.... Nahh udah selesai ayo berangkat" Ajak juanda berlari kecil
"Hm pake helm lo dulu"
Januar mengenakan helm di kepala juanda, dan membantu juanda untuk naik ke atas motornya, karna motor nya sedikit tinggi dan menyulitkan juanda untuk naik ke atas
"Go go go kita berangkat sekarang" Ucap juanda dengan semangat, mungkin karna sudah lama dirinya tidak pergi ke sekolah membuat dirinya rindu dengan lingkungan sekolahnya, walau tidak ada yang indah di sekolahan nya, karna dirinya sama sekali tidak memiliki teman di sekolahan, bahkan terkadang pergi ke kantin pun dirinya pergi seorang diri, hanya bisa melihat pertemanan orang yang sangat bahagia
![](https://img.wattpad.com/cover/335749384-288-k604559.jpg)