Happy new year alll
Semoga di tahun ini kita menjadi Lebih baikkk, aminnn
_____
_____
27. Teman baru?
"Nanti gw jemput lo ke kelas, gausah kemana mana" Tekan januar yang hanya mendapati anggukan kecil dari lawan bicaranya, januar sedikit geram karna juanda tidak membuka mulutnya untuk membalas"mulut lo mau gua jahit? "Ancam ny
Juanda menggeleng
" Iya, nanti juanda tunggu di kelas"
"Hmm bagus, gausah cari masalah ini hari pertama jangan nyusahin"
Januar menyuruh juanda untuk segera masuk ke dalam ruangan kelas itu, setelah mengacak rambut anak itu dengan sedikit gemas, setelah itu januar pergi dari hadapan kelas juanda
Sepanjang perjalanan menuju bangkunya, juanda menundukkan kepalanya dan hanya diam saja tanpa berani mendongakkan kepalanya, tatapan itu masih dengan tatapan benci tidak pernah berubah
Apalagi seseorang yang sedang berada di pojok sana, dengan menyesap barang rokoknya tidak ada berani yang melarang karna tidak ingin menjadi korban seperti dirinya yang selalu kena tindakan pembuly an
Tolong, beri juanda kekuatan untuk menghilangkan ketakutan ini
"Hai"
"J-jangan" Reflek juanda menyilangkan kedua tangan nya dan melindungi wajahnya
"Lo kenapa? Gw cuma mau kenalan aja."
Juanda menurunkan tangan nya dan mendongakkan kepalanya, ah sukurlah bukan mereka
"M-maaf aku k--"
"Ga masalah, salken gw sajiwa gw baru pindah ke sekolah ini beberapa hari yang lalu, gw baru liat lo, lo anak baru juga?"
Juanda menggeleng lemah
"Aku udah lama sekolah disini, cuma karna ada kendala aku ga masuk beberapa hari" Ungkap juanda dengan nada gemeteran nya, bahkan kakinya tidak habis habisnya gemetar saat sajiwa kembali mendekatkan tubuhnya"j-jangan terlalu dekat"juanda sedikit mendorong tubuh sajiwa agar sedikit menjauh dari dirinya
Sajiwa terkekeh, lalu tertawa kecil dan duduk di samping bangku juanda yang kebetulan kosong karna tidak ada yang mau duduk di dekatnya
"Pantes ni dia bangku kosong, gw pikir emang gada penghuni nya, kalo gtu gw bakal duduk sama lo"
Kaget? Tentu ini pertama kalinya seseorang mau duduk di samping nya
"J-jangan nanti kamu dibully karna duduk sama orang kaya aku.. "
"Biarin, gw ga peduli sama omongan sampah mereka lagian itu hak gw mau duduk sama siapapun" Balasnya
Diam
Juanda diam tidak berkutik dia takut saat ini
Setelah lama keheningan di antara mereka, sebuah lonceng bersuara menandakan jam pertama akan dimulai saat ini juga
Sajiwa dia mengambil tas nya untuk dipindah dibangku kosong sebelah juanda, dia pikir sajiwa hanya bercanda tapi nyatanya semua itu benar²terjadi, sajiwa duduk di samping nya membuat dirinya sedikit gugup
Dan apa ini? Kenapa jantung nya berdetak lebih cepat dari sebelum nya? Apakah ini sengatan listrik? Atau cinta!
Selama pembelajaran juanda hanya diam dan sibuk mendengarkan penjelasan guru, tapi berbeda dengan sajiwa yang tampak santai bahkan tidak mendengarkan penjelasan guru di depan, bahkan sajiwa bermain ponsel di dalam kelasnya. Tapi guru yang sedang mengajar saat ini hanya menatap tanpa menegur
Beberapa jam pembelajaran, sebuah lonceng kembali bersuara menandakan seluruh murid sudah waktunya istirahat dan menikmati makanan masing²
"Ju, mau kantin bareng? "
"Ma--"
"Dia sama gw" Potong seseorang yang baru saja masuk ke kelas mereka
"Siapa lo? Juanda sama gw. "
"Emm, maaf sajiwa dia kembaran aku atau kakak aku dia dari kelas sebelah" Ucap juanda mencairkan suasana karna melihat januar yang mengepalkan kedua tangannya
"Maaf gw gatau"
"Cepet ikut gw ke kantin"
Belum sempat juanda membalas, januar terlebih dahulu menarik tangan nya untuk berjalan di Koridor menuju kantin
Mereka udah akrab?
Januar apaan sih gandeng anak penyakitan
Ini beneran mereka udah akur?
Mending sama gw jan, dijamin hidup lo bahagia tanpa beban hahah
Begitulah sekiranya ucapan para gadis yang berada di Koridor yang melihat mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan, pasalnya januar tidak pernah menggandeng tangan nya, jangankan menggandeng menyapa nya saja tidak pernah
"Hai" Sapa januar kepada teman teman nya "gw gabung"
"Duduk"
Juanda meneguk ludahnya kasar
"Makan apa?"
Juanda menggeleng"gapunya uang"cicitnya dengan memainkan jari jemarinya
"Gausah mikirin uang, mau makan apa?"
"Nasi goreng, boleh? "
Januar mengangguk lalu kembali pergi membuat juanda mengerutkan dahinya
"Gimana keadaan lo? Baik? " Tanya johan
"Baik kok, juanda udah sehat dan udah bisa beraktivitas seperti sebelum nya. "
Johan mengangguk"jaga kesehatan, jangan sakit kalo ada apa apa hubungin gw aja atau anak yang lain nya boleh, asal bisa dihubungin aja. "
"ekhem" Deheman itu membuat keduanya kembali terdiam dan menatap januar yang membawa sepiring nasi goreng dan segelas air putih"makan"januar menyodorkan makanan itu di hadapan juanda
Juanda mengangguk dia tidak membalas lagi, karna kebetulan dia sedikit lapar karna lelah mendengarkan penjelasan guru sepanjang jam, bahkan cacing di dalam perutnya sudah berulang kali bersuara
"Makasii"
