15. permainan konyol

153 19 1
                                    

Januar, rasa sakit, ini sangat membekas di dalam diriku. Bisakah aku mendapatkan pelukan mu untuk meringankannya?

- juanda adipati

_____
_____

15. Permainan konyol

"Shhh s-sakit. "

Juanda. Pemuda itu menutupi wajahnya dengan tangan kanan nya sebab matahari pagi yang masuk ke dalam penglihatan nya

"B-bunda s-sakit ju-juanda sakit. " Anak itu terus memanggil dengan memanggul bunda nya. Tubuhnya terasa sakit dan tubuhnya sangat memar, matanya yang membiru karna air mata yang turun tanpa henti

Semalam adalah hari yang sangat dia benci, dengan benda yang sangat tidak ingin dilihat nya. Sang ayah yang mengangkat cambuk

"Gapapa? "

Juanda mendongak. Mendadak januar mengalihkan pandangan nya dan memejamkan kedua matanya. Rasa ini kembali lagi rasa yang ingin januar hilangkan sejak lama

"Shit! Fuck" Umpat januar

"J-januar? "

Januar kaget dan kembali menatap kedua manik juanda dengan tatapan yang sulit diartikan

"Gapapa? "

"Gapapa, emm aku bisa sendiri kok lagian ini ga saki--shhh"

"Diem! " Januar menarug harinya disela-sela bibir juanda"ini sakit... Biar gw obatin"

"Eng-enggak, gausah aku bisa sendiri. "

"Ck, diem juanda!!?? Biar gw obatin lo dngeriin gasi? " Marah januar membuat nyali juanda menciut seketiks

"Ta-tapi"

"Diem ajg!!!? "

"M-maaf"

Januar menghembuskan nafasnya kasar. Dan mengangkat tubuh juanda menuju kamarnya. Berujung sang ayah sudah pergi dari sejam yang lalu

"Kamu ga sekolah? "

Hening

"Jan--"

"Enggak"potong januar cepat" Diem. Gw gamau salah pergerakan, ntar memar lo tambah sakit. "

Juanda menatap januar yang sibuk mengobati memarnya yang berada di kakinya. Juanda ragu bahwa yang di hadapan nya bukanlah januar yang ia kenal, januar yang ia kenal tidak peduli dengan sekitaran

"Gw tau gw ganteng, gausah ditatap" Ucapan januar membuat juanda mengalihkan pandangan nya ke arah lain

"Enggak, ga, kamu ga ganteng" Elaknya

Ntah kenapa januar tidak bisa menyembunyikan senyuman nya, ini sangatlah lucu, melihat juanda yang salah tingkah.

"AKHH!!! " juanda berteriak kesakitan

"Maaf.. "

Juanda membulatkan kedua matanya, januar meminta maaf? Hah? Januar meminta maaf? Dia tidak salah bukan? Seorang  januar meminta maaf kepada dirinya hanya karna hal sepele

Juanda merasa ini bukan januar, januar tidak mungkin meminta maaf kepada dirinya. Tapi jika semua ini mimpi tolong jangan bangunkan juanda dari mimpi ini. Juanda sangat bahagia walau nantinya ini hanya sebatas mimpi, tapi juanda harap semua ini kenyataan yang sangat dia inginkan sejak lama

Tanpa sadar juanda menggerakkan tangan nya dan menghusap rambut januar yang terlihat berantakan

"Tangan lo gasopan. "

"A-ah maaf, rambut kamu berantakan, maafin aku sekali lagi tapi tolong jangan bentak aku.. Aku benci bentakan. "

Januar menaruh kain yang berada digenggaman nya lalu beralih duduk di samping juanda

"Cantik. "

"C-cantik? " Kaget juanda

"Maksud gw lukisan nya bukan lo"

Juanda bernafas lega, ternyata januar hanya salah berbicara

"Ntar, temen - temen gw pada mau kerumah. Lo diem aja di kamar gausah kekamar yang ada malu-maluin gw aja. Dan gw juga gamau temen-temen gw pada nanyain hal gapenting sama gw cuma karna badan lo yang penuh memar, jangan buat gw kaya orang jahat disini"

"Orang jahat? Bahkan aku selalu ngatain semua hal terbanding balik dari yang Sebenarnya januar, aku selalu ngatain kebaikan kamu walau semua itu bohong" Batin juanda

"Iya, maaf yaa kalo aku malu-maluin kamu, nanti aku bakal diem dikamar aja"

Beberapa menit kemudian

"Sepi amat rumah lo jan! " Ucap dean menatap sekeliling rumah januar yang tampak sepi dan hening"ayah lo kemana? "Tanya dean pada akhirnya

Januar menaikkan kedua bahunya

" Mungkin kantor. "

"Juanda? " Tanya dean yang membuat januar reflek terdiam

"Kita mau main apa? " Tanya januar yang mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan diantara mereka, karna jujur saja saat ini januar sangat tidak ingin membicarakan itu. Rasanya sangat berbeda disaat dirinya membenci juanda dulu, tidak tidak, dirinya masih membenci anak itu namun untuk sekarang rasanya terasa berbeda tidak seperti dulu lagi

"Gimana kalo tod?? " Saran agam dianggukin johan ataupun dean

"Kenapa ga coba game lain? Ini game udh gada zaman nya untuk anak tongkrongan kaya kita, mending game lain"

"Game lain? Puter botol? Yang kena ujung botol dia dikasi pertanyaan gimana? "

"Setuju!??! " Seru johan

"Ck ga seru"

"Ah ayolah jan, apapun game yang kita saranin lo selalu tolak! Kenapa sih? Lo takut kalah?? "

"Apa apaaan!? Gw gw pernah takut kalau. Seorang januar adipati takut kalah? Gamungkin" Sombong nya

Mereka tertawa serempak

"Yaudah gausah nolak, kita udah deal game ini harus tetap berlanjut dan apapun tantangan nya kita gaboleh nolak, yang nolak harus traktir selama sebulan! "

"Setuju! " Lagi dan lagi johan setuju

"Ah yaudah lah terserah! "Akhirnya januar pun setuju untuk mengikuti permainan konyol diantara mereka

_____

_____

Perasaan ini akan tetap sama seperti waktu sebelum aku membenci dirimu

- januar adipati

i'am juanda✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang