12. suapan januar

191 19 2
                                    

12. Suapan januar

"Januar.. " Panggil yura lirih melangkah pelan menghampiri kekasih nya"sayangg, kamu kenapa sih? Juanda cuma butuh pelukan kamu. Cuma itu ga lebih, apa susahnya kamu ngasi suatu yang sama sekali ga pernah didapetin sama juanda? Kamu tega? Kamu tega lihat dia tersiksa oleh harapan nya sendiri? Hm? Kalo aku boleh jujur kamu emang kaka paling brengsek yang pernah aku temui, tapi kamu juga kaka terbaik yang pernah aku temui. Sebenci bencinya kamu sama juanda kamu pasti bakal selalu nyelametin dia dari siksaan ayah kamu kan?? "

Januar mengepalkan kedua tangannya. Dada nya naik turun dan nafasnya sangat tak beraturan, ucapan yura sedikit ada benernya tapi benci tetaplah benci tidak bisa ditawar

"Januar... Ayolah kamu gamungkin biarin juanda tersiksa sama harapan nya sendiri.. Dia cuma butuh lekukan kamu, walaupun sekali seumur hidupku. Jangan terlalu memikirkan, ingat penyesalan selalu diakhir.. Hidup hanya sekali.. "

"Apa maksud mu yura?? "

"Ucapan adalah doa, jangan biarkan juanda menyakiti dirinya hanya karna omongan jahatmu.. Sifat bisa diubah dan ucapan maaf bisa dikatakan berulang kali, tapi nyawa tidak bisa ditukar oleh apapun.."

Januar berdiri

"Aku pergi, dan tolong jangan ganggu aku untuk hari ini"

Setelah mengatakan itu januar segera pergi meninggalkan yura seorang diri

"Juan, ayo makan dulu.. Ntar perut lo kosong" Paksa johan namun tetap saja juanda menggelengkan kepalanya menolak"terus? Lo mau apa hm? "

"Januar.. "

"Manja.. "

Juanda mendongakkan kepalanya, mendapati januar yang sudah berada di hadapan nya dengan bubur yang sejak tadi dipegang oleh johan. Kini sudah beralih ke tangan januar

"Buka mulut lo. " Suruh januar tapi juanda tidak membuka mulutnya tapi malah terusan menatap wajah januar"buka juanda, tangan gw pegel megangin sendok"

Pada akhir nya juanda membuka mulutnya dan menerima suapak dari januar

"Enak.. "

"Ya gw tau. "

"Jawunar hwari ini adwa kwlas? " Tanya juanda dengan mulut yang masih terisi penuh

"Ada, dan cepet habisin makanan lo gw gada waktu banyak yang ngelayanin anak sialan. "

Ntah kenapa perkataan januar kali ini tidak mempan dan sangat tidak menyakiti hatinya, apakah mungkin karna suapan ini? Juanda bahagia. Dia bahagia mendapatkan kasih sayang ini walau hanya berlaku sementara

"Udah kan? Gw mau balik kelas. "

"Twunggu" Juanda menarik pergelangan tangan januar membuat dirinya terhenti dan menoleh"juanda sayang januar.. "Ungkapnya sambari tersenyum tipis

Januar mengangguk tidak peduli. dan dia sama sekali tidak menghiraukan perkataan juanda melainkan dia tetap melangkah

" Januar beneran ga sayang juanda ya? "Juanda menunduk lesu

" Juan.. "Panggil johan

" Tenang ya? Januar sayang lo kok cuma dia lagi butuh waktu sendiri, dan kalo lo butuhin apapun lo bisa hubungin gw atau ke kelas gw, dan gw selalu ada waktu buat lo. Gimana pun keadaan nya oke? Mulai sekarang lo punya pelindung dan kita satu sekolah! "

"Beneran? " Johan mengangguk

"Sini gw anter ke kelas, udah agak mendingan kan? Atau mau pulang aja? "

Juanda menggeleng cepat

"Gausah, juanda gamau pulang nanti kalo juanda pulang juanda dicambuk terus dijambak lagi ama ayah, juanda gamau... "

Uh! Semengerikan itukah hidup anak ini? Dunia sangat tidak adil untuk anak manis seperti juanda, untuk anak yang masih memerlukan kasii sayang sepenuhnya

"Yaudah kalo gtu ke kelas aja ya? Kalo ga kuat ngikutin jam pelajaran bilang ke guru aja.. "

Juanda mengangguk dan berdiri

"Ayokkk! " Ajak juanda

Skip..

"Hai... "

Juanda mengeritkan dahinya melihat gadis itu, eh seingatnya dia tidak pernah melihat gadis itu, apakah gadis itu anak baru?

"Kenalin nama gw cantika dan gw sepupunya johan yang tadi nganterin lo ke kelas. Semoga kita bisa berteman baik ya? "

Juanda berdiam diri menatap gadis itu, selama ini tidak ada yang ingin berteman dengan dirinya tapi hari ini doanya terwujud, dia memiliki teman. Dan ini kebahagiaan nya

"Nama lo siapa? "

"Ah, a-aku juanda" Balasnya ragu

"Hai juanda salam kenal yaa.. Dan mulai hari ini gw bakal duduk disamping lo, disamping lo belom ada yang duduk kan? "

Tanpa sadar juanda mengangguk

"Oke kalo gtu! "

Cantika segera duduk di samping juanda

"Wajah lo memar... Habis jatuh? "

Juanda mengangguk. Walau bukan itu kebenaran nya

"Kamu cantik... " Ungkap juanda menyusuri setiap sudut wajah cantika, memang sangat cantikk seperti bidadari"pasti keluarga kamu ngerawat kamu dengan baik ya.. "

Cantika tertawa kecil

"Haha bisa aja, emang keluarga lo ga ngerawat lo dengan baik kah? "

Hening...

Juanda terdiam mendengar tutur kata cantika

"Eh sorry lo.. "

"Eh gapapa kokk, keluarga aku ngerawat aku dengan baik cuma akunya aja yang bandel jadi terbiasa kena pukul hehe. " Juanda terpaksa berbohong agar cantika tidak menyalahkan dirinya, karna jujur saja perkataan cantika sangat menyayat hatinya

i'am juanda✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang