28. halusinasi januar

177 14 2
                                        

Ada yang kangen juanda? Atau kangen januar? Hayo ngakuu

Wkwk, semoga makin suka ceritanya

_____
_____

28. Halusinasi januar

Januar sedang berada di kamarnya dengan sebuah laptop yang berada dj hadapan nya, kalian masih ingat laptop itu? Ya laptop yang dibelikan juanda untuk dirinya, bahkan dirinya sangat menjaga laptop itu dengan baik

Tidak ada goresan sedikit pun di layarnya, bahkan sangar bersih seperti baru

Januar sedang melihat beberapa foto yang berasa di laptopnya, foto yang dia pindahkan dari HP nya, karna dirinya tidak ingin kehilangan foto cantik itu

"Januar!! " Bentak ayahnya

"Ayah bisa sopan? Ini kamarku jika ayah lupa"

"Kau benar benar gila hah!! Kau benar benar akan menerima anak itu dikeluarga kita!! Apa kau gila hah! Apa kau lupa? Anak itu yang membuat dirimu kehilangan sosok ibu yang seharusnya ada bersama kita, apa kau gila hah!! "

"Iya aku gila!! " Balasnya tak kalah keras"tapi lebih gila lagi ayah, yang rela menyiksa anaknya sendiri hanya karna kejadian dimasa lalu, apa ayah lupa? Juanda adalah anak kesayangan bunda, bunda sangat menyayangi nya, sampai aku tak sadar bahwa selama ini aku membuat bunda sedih, karna telah melukai anak kesayangan nya, melukai anak yang selama ini dia jaga seperti permata.. Apa ayah ingin bunda membenciku karna aku terus menerus menyiksa anak itu?? Mau bagaimanapun juanda bagian keluarga kita ayah, bunda yang membesarkan nya, dan kita hanya memikirkan diri kita sendiri, bunda akan sangat membenci itu"

Diam, Daniel diam

"Kenapa diam! Jika bunda masih ada di dunia ini akan aku pastikan kehadiran ayah sudah tidak diterima"

"Tutup mulutmu! " Geram nya

"Ayah hanya memikirkan diri ayah sendiri, sampai ayah lupa menepati janji yang telah ayah buat sendiri dengan bunda, bahkan ayah mengatakan itu di hadapan ku"

Seketika kedua kelopak mata daniel tertutup

"Mas, kamu janji ya kalo suatu hari nanti aku pergi kamu jaga anak anak, terutama juanda, aku gatau kedepan nya bakal kaya gimana tapi aku mohon jaga juanda, jangan sakiti dia, dia permata bagi aku.. "

Hening

"Kembali lah ke kamarmu, aku sudah muak melihat wajahmu disini" Usir januar yang langsung dipatuhi daniel

Januar memijat pelipisnya kasar, dan menjatuhkan bokong nya pada kasur empuk nya.

"Bunda.. Aku udah ngelakuin tugas aku kan? Bunda gaakan benci sama januar kan? Maafin januar bunda, kehilangan bunda udah buat januar lupa semuanya, bahkan januar lupa kalo kehadiran juanda, januar yang mau" Gumam nya pelan sambari menatap sebuah foto yang berada di genggaman itu, foto itu dijatuhi air mata yang turun dari sang pemilik yang sedang memegang nya, yang tak lain adalah januar

"Bunda maaf." Januar memeluk foto itu dengan penuh kasih sayang

Jangan sedih, januar

"Bunda? "

Januar melihat sekeliling kamarnya, tapi tidak ada siapapun, apakah ini halusinasi nya karna terlalu rindu dengan sang bunda?

Januar kembali menaruu foto itu, dan menghampiri laptop nya yang masih menyala, dia menutup laptop itu dan menaruhnya pada tempat semua

"Juanda" Panggil nya pelan

"Januar panggil juanda ya? " Juanda yang baru keluar dari kamar mandi segera menghampiri januar"ada apa? "

"Lo lihat ayah? " Juanda menggeleng pelan

Bagus lah jika pak tua itu tidak menemui juanda

"Kenapa? "

"Gapapa, tadi ayah nyuruh gw buat beliin rokok tapi malah ngilang" Bohong nya"laper? "

"Juanda tadi udh makan, jadi enggak laper, tapi juanda pengen kentang.. " Ucapnya yang diakhiri lirihan

"Kentang? " Juanda mengangguk

"Tadi juanda liat di kulkas ada kentang, tapi aku gabisa masak dan takut januar marah karna membuat kekacauan di dapur"

"Yaudah klo gtu gw masakin"

"Serius? " Tanya juanda tidak percaya

"Hmm, lo tunggu aja di sofa gw buatin bentar" Januar mengacak rambut juanda laku segera pergi ke dapur, padahal dirinya paling tidak suka memasak, walau dirinya bisa memasak

Seperti yang dikatakan januar tadi, juanda menunggu januar di sofa dengan televisi yang menyala, menyiarkan acara kesukaan nya

Namun tak berselang lama, januar datang dengan membawa sepiring kentang, dan segelas susu

"Wahh, terimakasih januar"

"Hmm"

"Januar tidak mau? "

"Tid---"

Hap

Belum sempat januar menyelesaikan kalimat nya, juanda terlebih dahulu memasukkan kentang yang ada di tangan nya ke dalam mulut januar

"Heheh"

"Makan, jangan cuma nyuapin gw"

"Iya iya, galak banget sih"

Lalu, juanda memasukkan kentang itu satu persatu ke dalam mulutnya, dan tanpa di sadari januar melihat gerak gerik anak itu, bagaimana anak itu mengunyah, dan bagaimana anak itu makan sampai berlepotan saos di pinggiran bibir nya

"Sini gw lap in"

"Enggak ush januar, aku masih makan nanti aja" Tolak juanda

"Yaudah" Pasrah januar

i'am juanda✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang