01. indirect kiss

831 99 25
                                    

"Jennie! Darimana aja kamu!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jennie! Darimana aja kamu!!!"

Suara itu, Jennie benci kalau harus mengakui kalau itu suara ibunya, ah ralat, lebih tepatnya ibu tirinya. Perempuan berumur lima puluh empat tahun itu bangun dari  duduknya di sofa sambil berkacak pinggang.

Disampingnya ada anak kandungnya yang juga lagi duduk sambil mainin ponselnya. Ngeliat sekilas ke arah Jennie.

"Dari kantor lah, baru balik, pake nanya lagi." ucapnya yang sebenernya males juga nanggepin.

Rika, nama perempuan tersebut. Menikah dengan Indra, ayah kandung dari Jennie. Tapi pernikahan mereka gak lama karna Indra kecelakaan dan meninggal ditempat.

"Kalo ngomong sama orang tua yang sopan dong."

Suara cowok yang satu ini juga Jennie benci banget, oh kalau harus di urutkan daftar orang yang Jennie benci, Rika berada diurutan pertama kemudian disusul Mirza, anak kandung Rika.

Jennie mendelik kesal kearah Mirza. "Oke, maaf kalo gitu." Ia langsung berlalu menuju kamarnya. Harusnya ia tidak berada disini, kalau bukan karna permintaan neneknya yang ingin berkunjung Jennie gak bakalan mau.

Menurutnya, balik ke tempat ini bikin emosinya naik terus, apalagi harus berhadapan dengan Rika dan Mirza, ya walaupun ia hanya dua hari dan untungnya lagi ini hari terakhir. Neneknya tadi pagi sudah pulang ke rumahnya yang berada di Solo, niatnya Jennie selesai ngantor mau langsung balik ke apartmentnya, tapi mengingat beberapa barangnya masih ada yang tertinggal di rumah Rika.

Ia meraih ponselnya yang berada diatas nakas, mencari kontak temanya, mengetikan beberapa kata dan berhasil. Setengah jam lagi temanya itu sampai dan membawa Jennie pergi dari rumah ini.

Masih dengan baju kantornya dan belum ganti sama sekali, ia memutuskan untuk langsung keluar tanpa berpamitan. Lebih tepatnya males juga sih harus pamitan sama Rika dan anaknya itu.

Mirza yang lagi duduk santai di kursi teras langsung menoleh begitu melihat Jennie yang terkesan buru buru memakai flat shoesnya.

"Mau kemana lo."

"Balik."

"Sama siapa, cowok mana lagi yang jemput lo."

Jennie menghentikan langkahnya pada saat tanganya hampir menyentuh ujung gerbang, menoleh kebelakang dan menatap Mirza datar. "Gausah sok peduli sama gue."

Hardian memperhatikan Jennie yang baru saja masuk kedalam mobilnya, "Ada abang lo di teras ya?" Jennie hanya menganggukan kepalanya, tidak tertarik untuk membahas Mirza.

Hardian menunjuk gerbang rumahnya, dimana disitu ada Mirza yang tengah berdiri sambil melihat ke arah mobil miliknya.

"Udah lah Har, jalan aja, gausah ngurusin orang gila."

"Oh iya Jen, gue mau ke bachelor pad temen gue dulu, gapapa kan? Mau nganter barang dia yang ketinggalan di gue."

"Lama nggak? Kalo lama gue balik aja duluan ke apartment gue."

coeur de papierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang