"Punya cowok lo sekarang?" tanya Reta yang tiba tiba berdiri disebelahnya, membuat Jennie berjengit kaget.
"Apaan sih dateng dateng aneh banget nanyain punya cowok."
Reta menyunggingkan senyumnya, suatu keajaiban bagi dirinya kemarin karna ia telat pulang ngantor dan akhirnya bisa lihat Jennie dijemput sama cowok ganteng. Kalau Jennie mau alesan itu adalah supir gocar, maaf banget Reta gak bakal ketipu.
"Gue tau kali Jen." Reta menarik kursi disebelahnya, menggesernya lebih dekat pada Jennie.
"Tau apaan sih? Sumpah, lo aneh banget, ini masih pagi Ta, masuk juga belum."
"Lo beneran pura pura apa gimana sih Jen, jujur aja sama gue, kayak sama siapa."
"???"
"Gue kemarin liat lo dijemput sama cowok ganteng, literally cogan, cowok ganteng. Lo mau alesan apa gue tanya? Supir gocar, nggak mungkin." Reta mengibaskan tanganya depan wajah Jennie.
Jennie menegang, kemarin ia memang dijemput oleh Tama karna kebetulan cowok tersebut berada di dekat area kantornya, Jennie pikir dengan menerima tawaranya maka ia akan lebih hemat dengan tidak mengeluarkan uang untuk bayar gocar. Cuma itu aja kok.
"Oh itu, itu temen gue, kebetulan dia abis dari studio mana gitu katanya, karna lewatin daerah sini jadi yaudah dia nanya gue terus nawarin, gue iyain deh. Kan lumayan gue nggak harus ngeluarin duit buat bayar gocar."
"Bohong."
"Mana ada gue bohong sih, dosa."
"Tau tauan dosa aja lo ah."
"Tapi ganteng banget anjir, kek pas dia keluar dari mobil tuh nyamperin lo tuh gue sampe cengo tau nggak." lanjutnya yang membuat Jennie malas.
"Apaan sih lebay lo ah."
Menyadari satu hal, membuat Reta kembali tersenyum. Ia yakin kali ini perkiraanya tidak meleset. Lagian mana ada temen modelan begitu. "Emang kalo dia jemput lo harus banget ya sampe keluar mobil terus nyamperin lo? Nggak bisa gitu tunggu didalem mobilnya aja."
Jennie diam. Demi Tuhan, mulut Reta nih bisa di lakban aja gak selama seminggu gitu.
"Enggak tau." jawaban Jennie barusan membuat Reta tersenyum jail. "Temen apa temen ah."
"Temen kok."
Reta menyikut lengan Jennie. "Namanya siapa?"
"Tama."
"Gue doain jadian ya kalian berdua, biar lo gak dijemput sama supir gocar mulu."
"Kalo pun pacaran juga gue nggak gitu kali, jadiin dia supir gue yang tiap hari jemput gue."
"KENA LOOOO, ngarep kan lo jadi pacarnya."
"Dih, engga! kan cuma misalnya doang."
"Ah elah Jen, malu malu gitu."
"Udah sana balik ke tempat lo, berkas berkas lo numpuk tuh, jangan minta tolong sama intern mulu, makan gaji buta lo enak banget."
Setelah memastikan Reta kembali ke tempatnya, Jennie langsung mengirimi Tama pesan.
Jennie
nanti gausah jemput gueTama
lah kenapa?
kan kita sekalian mau makanJennie
gue mendadak ada urusanTama
yaudah biar skalian gue anter
KAMU SEDANG MEMBACA
coeur de papier
Fanfiction"lighters and candy, i've been a fool but strawberries and cigarettes always taste like you" Darksetresseu, Maret, 2023