Nah loh....
Selamat menikmati ~~~
.
.
.Boboiboy POV
Aku juga tidak paham diriku sendiri. Padahal, diriku ini tahu jika semua adalah teman. Kenapa aku sampai se marah ini saat melihat teman baruku-y/n, akrab dengan orang lain? Apa karena aku merasa dia lebih dulu bertemu denganku namun tak bisa seakrab itu denganku?
Kringggggg
Bel berbunyi dan aku memutuskan untuk meninggalkan mejaku. Entah mengapa aku termenung sendiri hingga tak sadar jika aku menabrak seseorang.
"Eh ma-maaf... Ku tak sengaja." ujarku, namun orang itu diam saja dan hanya membelakangi diriku. Tanpa banyak bicara orang itu pergi meninggalkanku yang masih dalam keadaan bingung.
'Aneh.'
"Boi...Boi!"
"Eh? I-iya?"
"Kamu ngelamunin siapa?"
"Ah, tidak... Yu balik ke kelas."
Aku menarik tangan y/n dan menuntun nya. Saat sampai di kelas, terdengar suara bisik bisik yang sepertinya tertuju pada ku.
"Kalian membicarakan apa?"
Dengan wajah menyebalkan, dan faktor aku sedang sebal dengan dia juga sih. Makannya jadi tambah jelek itu landak ungu.
"Uluh uluh~ so sweet banget~" ujarnya.
"Hah?" aku yang masih belum paham apa maksud landak ungu itu hanya bisa mendengus sebal.
"Um... Boboiboy.... Boleh lepasin tanganku nggak? Aku malu."
"Astaga lupa!"
Astaga naga... Jadi selama ini aku lupa dengan tangan y/n yang masih ku gandeng sedari kantin hingga masuk kelas? Yaampun Boboiboy... Bodoh sekali kamu... Bisa-bisa y/n ilfil pula nanti. Hadeuh.....
"Eh ma maaf y/n... Hehehe aku lupa.... Tangan kamu nyaman sih-eh-MA MAKSUD AKHUH II TUMAKSUDKU ERRR!"
Aku panik setengah mampus kala semua sudah mulai men cie cie kan aku yang malah menggenggam kedua tangan y/n yang wajahnya semakin me merah. Bicarakh saja bahkan bisa sampai typo karena panik kuadrat.
"Ekhem... Drama nya boleh dilanjut nanti saja ya seusai pelajaran saya ya wahai anak muda kebenaran."
Melihat Papa Zola sudah diambang pintu, aku dan y/n masih dengan wajah kepiting rebus kembali ketepat duduk. Walau masih mendapatkan godaan dari satu kelas.
Bisa-bisanya aku tak sadar akan hal seperti itu. Malas berpikir, kuputuskan untuk membolos dan menuju ke atap sekolah. Aku benar-benar ingin mencari seonggok kedamaian.
Aku meminta ijin untuk pergi menuju toilet dan segera pergi. Aku harus bisa menjernihkan otakku.
Di perjalanan entah kenapa aku seperti merasa di buntuti oleh sesuatu. Apa itu hanya perasaanku saja? Mana ada hantu di siang bolong seperti ini. Ku gelengkan kepalaku kuat dan memutuskan untuk tidur. Mungkin aku ini lelah kali....
Sraakk
"Hempasan taufan!"
"Siapa di sana?!"
Sudah kuduga ada yang tidak benar. Sedari tadi aku merasa ada yang membuntutiku. Terlihat seorang wanita yang tadi ku tabrak berdiri di depanku. Aku juga tidak tahu jenis kuasa apa yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me Please- Ok? (Boboiboy X Reader)
Fanfictionberita hari ini adalah tentang Boboiboy yang bla bla bla Itulah berita ter-update dari televisi usangku. tentang super hero bumi yang selalu menolong orang, film kartun yang sayangnya tidak nyata (berharap nyata sih).... apalah daya aku yang bukan s...