Nah loh.... Popcorn nih nonton keributan yang tercipta wkwkwk
.
.
."Kudengar mereka bertengkar?"
Melihat adik semata wayangnya mendesah terus menerus membuatnya jengah. Sudah seminggu ini y/n dan Boboiboy berhenti bertegur sapa. Sudah seperti pasutri pisah ranjang saja.
Saat pelatihan pun mereka tak ingin disatukan. Ini bukan seperti yang dibayangkan oleh Kaizo awal awal. Memang sih terlihat jika y/n menghindari Boboiboy yang berusaha untuk mendekatkan diri. Sebenarnya Kaizo tidak bisa menyalahkan Boboiboy yang lepas kendali. Jika ia berada di posisi Oboi, mungkin dirinya bisa marah-marah tidak jelas. Sedangkan di posisinya Y/n.... dirinya masih belum bisa memaafkan masa lalu dan terus menerus mengungkit. Itu adalah tindakkan yang sangat tidak baik. Ia tahu jika Y/n memiliki depresi... namun yang salah adalah dirinya yang tidak mau berjuang untuk maju dan malah mundur melihat masa lalu itu terus.
Kini giliran Kaizo yang menghela nafas ketika dirinya mengingat kejadian itu. Apa yang harus dia lakukan saat anak buahnya bertengkar seperti itu? terlebih, mereka masih berada di masa puber. Masih tempramental.... masih belum bisa mengendalikan diri.
disisi lain, Y/n sedang merenungi dirinya di kamar. Sudah beberapa orang yang mencoba untuk memasukki kamarnya. Namun y/n tidak membalas apapun dari seberang sana. Dirinya sedang berusaha menata diri dan memflashback apapun yang dirinya sedang alami sekarang ini.
"Y/n.... apa kamu sudah bisa kuajak bicara?"
Suara Dibot terdengar tulus di telinga Y/n. Ia teringat suara lembut seporang pemuda yang sangat manis parasnya. Manis hatinya, dan manis suaranya. Sekali lagi Y/n menangis dan memeluk Dibot yang seukuran kelereng itu.
"Y/n.... masih ada waktu jika kau ingin memperbaikki kesalahanmu kok. Aku tidak bermaksud menyalahkan dirimu yang memiliki penyakit mental.... akan tetapi, yang aku tangkap dari kejadian itu adalah dirimu yang lari dari kenyataan dan dirimu yang tidak ingin berdamai dengan masa lalu. Dirimu harus bisa lepas dari zona racun itu y/n. Kau tidak bisa terus menerus menyalahkan keadaan, memang semua orang tidaklah kuat... tapi kau bisa berusaha untuk setidaknya maju kearah yang lebih baik."
"Hiks... tapi, Oboi sudah sangat membenciku...Hiks... dia tidak akan pernah memaafkanku"
"Apasalahnya untuk mencoba bukan? setidaknya kini giliran kamu yang berusaha untuk mendekatinya. Y/n...."
Y/n mendongakkan kepalanya. Kini dirinya menatap sahabat pertamanya.
"Jujur padaku.... kau... suka pada Boboiboy kan.... tapi kau berusaha untuk mengelak perasaanmu karena merasa tak pantas dan takut jika ini hanya bagian dati bunga mimpimu kan."
Tebakkan Dibot yang melesat mengenai sasaran membuat Y/n menunduk malu. Ternyata selama ini dirinyalah yang pengecut. Hatinya meringis kala dirinya membentak Oboi imutnya itu. Pasti hati pemuda itu sangat sakit dan hancur saat ini. Terlebih.... Dia sudah membuat Oboi kecewa padanya. Sangat sulit pastinya untuk mengembalikan kepercayaan yang sudah hilang itu.
"Y/n?"
"Oh ... Ya?"
"Kamu ok kan?"
"Un... Aku ok.... Ku lagi mikir aja... Gimana cara terbaik untuk minta maaf sama Oboi"
"Oh gitu ... Pelan pelan saja y/n.... Saranku.... Turunkan egomu."
Y/n mengangguk dan memeluk Dibot. Lalu setelah puas mendapat ceramah, y/n memutuskan untuk ke kantin TAPOPS. Tentu perutnya berdemo minta diisi saat dirinya melakukan puasa 2 hari. Benar benar tidak makan.... Saat melihat di cermin, dirinya terkejut bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me Please- Ok? (Boboiboy X Reader)
Fanfictionberita hari ini adalah tentang Boboiboy yang bla bla bla Itulah berita ter-update dari televisi usangku. tentang super hero bumi yang selalu menolong orang, film kartun yang sayangnya tidak nyata (berharap nyata sih).... apalah daya aku yang bukan s...