Mereka bertiga berjalan bersama menuju papan pengumuman yang berada di aula tengah.
Koridor yang mereka lewati pun begitu sunyi, tentu saja sebagian besar mereka pergi menyaksikan pembagian kelas untuk anggota baru. Sedangkan yang lainnya duduk damai di atas atap gedung ini yang sudah menjadi tongkrongan.
"Bagaimana menurutmu? Apakah akan ada yang terkena jebakan?"
Atsumu menyunggingkan senyumannya, ia pun menanggapi pertanyaan Rintarou. "Tak tahu, di undangan pertama jelas sekali orang-orang egois yang berkumpul sehingga tidak ada yang peduli dengan perselisihan orang lain."
"Tapi," Atsumu melirik Rin. "Undangan pertama dan kedua begitu berbeda. Dan aku pikir, Osamu yang tahu persis apa yang akan terjadi, makanya dia berjalan dengan cepat."
Kemudian dirinya beralih menatap Osamu yang melangkah di depan lebih dahulu dibandingkan kedua temannya yang lain.
"Jujur saja, aku berharap bisa satu kelas dengan salah satu gadis itu. Ahaha!" ungkap Atsumu tiba-tiba.
"He? Siapa dan kenapa?"
"Aku berharap pada Elina, dia benar-benar gadis lugu!" balas Atsumu menyeru. "Kau tahu? Sebelum aku mengantarnya pulang kembali ke Miyagi, aku dan dia pergi ke restoran langganakanku sebentar. Dan apa yang terjadi? Dia begitu canggung karena berada di luar kemampuannya, sepertinya dia jarang atau bahkan tak pernah makan di restoran."
Atsumu menyeringai senang. "Gadis yang menggemaskan itu memang paling nikmat jika dijahili."
"Wah, Atsumu memang tetap Atsumu. Dasar bocah!" cibir Rintarou.
"Jangan lupakan fakta bahwa ada Anna bersama dengan gadis itu. Osamu bahkan dibuat diam jika berhadapan dengan Anna, apalagi kau?"
"Ya, itu masalahnya!"
"Tunggu!"
"Apa?" Atsumu kembali melirik Rintarou, kini keduanya berhenti di tengah koridor.
"Kau bilang nama gadis itu Elina, kan?"
"Iya, kenapa? Kau juga berusaha mengambilnya?"
"Tidak, dasar bodoh! Aku hanya merasa pernah mendengar nama itu di suatu tempat."
Atsumu merotasikan bola matanya malas, kemudian ia kembali berjalan.
"Nama itu bisa sama kapan saja, nama Rin juga bukan hanya dirimu. Sudah lah, ayo cepat pergi."
Rintarou setia terdiam, mengingat hal-hal yang sepertinya terlupakan.
"Cepat, Rin! Samu benar-benar sudah menghilang."
"Akh, sial! Aku tidak tahu!" umpatnya, kemudian berlari menyusul Atsumu yang sudah jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐕𝐀𝐍 | 𝐀 𝐇𝐀𝐈𝐊𝐘𝐔𝐔 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✓
Fanfiction"Selamat datang di Alice Van." ALICE VAN © CIROACE HAIKYUU © HARUICHI FURUDATE - typo, ooc - haikyuu x oc (reader)