12 | PINALTI

24 5 4
                                    

Miya Osamu berdiri di belakang pohon yang besar, menunggu seseorang yang kemarin meletakan secarik kertas di loker Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Miya Osamu berdiri di belakang pohon yang besar, menunggu seseorang yang kemarin meletakan secarik kertas di loker Anna. Mari kembali mengingat apa yang telah terjadi kemarin di pagi hari.

Kelas 1-A berada di lantai kedua, tak heran jika ia mampu menatap panorama halaman di luar sana, pun siswa-siswi yang berlalu-lalang melaluinya.

Begitu banyak yang terlihat, namun perasaan di benaknya tak pernah puas. Sehingga kemunculan gadis bersurai pendek yang terengah-engah barulah membuat dirinya lega sekaligus khawatir melihat wajahnya.

"Anna," desisnya.

Tak berpikir panjang, Osamu melangkah cepat meninggalkan kelas, walaupun guru baru saja datang masuk ke dalam kelasnya.

Karena kelas mereka memiliki jalur yang berlawanan, membuat keduanya tak bisa bertemu.

Osamu sampai di lantai pertama, loker tempat sepatu-sepatu tersimpan. Sedangkan Keiko Anna yang telah melangkah menaiki tangga sisi lain.

Meski begitu, pandangan Osamu begitu tajam karena mampu melihat secarik kertas yang tergeletak tepat di barisan loker milik gadis itu.

Meski begitu, pandangan Osamu begitu tajam karena mampu melihat secarik kertas yang tergeletak tepat di barisan loker milik gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Osamu terdiam setelah membaca surat tersebut, Keiko Anna begitu banyak menarik perhatian penduduk sekolah ini.

Biarkan Osamu bertindak egois, ia menyembunyikan fakta bahwa Anna mendapatkan surat ini dari seseorang, dan justru saat ini Osamu yang menggantikan kehadiran Anna di taman belakang.

"Istirahat pertama akan segera selesai, tadi dia tidak kunjung datang. Apa dia tahu bahwa Anna tidak hadir hari ini?"

"Ya, baiklah. Itu lebih baik daripada harus bertemu dengan orangnya."

Di sisi lain, dari jauh seseorang menatap kepergian Osamu yamg sebelumnya bersembunyi di balik pohon.

"Sudah kuduga, dia yang menghalangi!"

"Dia memang harus disingkirkan terlebih dahulu, Miya Osamu!"

"Dia memang harus disingkirkan terlebih dahulu, Miya Osamu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐀𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐕𝐀𝐍 | 𝐀 𝐇𝐀𝐈𝐊𝐘𝐔𝐔 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang