Setiap siswa-siswi yang telah mengenakan seragam tentara, mereka berkumpul di hutan belakang sekolah. Hutan yang luas, namun terhindar dari marabahaya seperti binatang buas dan tumbuhan beracun. Kemudian begitu semuanya berada di tempat yang dijanjikan, beberapa kotak besar terlihat.
"Dengar, ambil satu saja dari dalam kotak itu untuk setiap anak. Kemudian bergabung lah dengan mereka yang memiliki benda yang sama."
Mereka patuh, dengan tertib mereka berbaris. Entah sejak kapan Anna telah bergabung dengan teman-temannya. Gadis itu tampak baik-baik saja setelah menggila beberapa saat lalu.
"Oh? Merah." Elina bersuara.
"Ah? Kita berpisah, Eli.." Atsumu bersuara sedih.
Di sisi lain, Rintarou tampak berwajah keruh. Pemuda itu tidak secara tiba-tiba bersikap seperti ini, akan tetapi— fakta bahwa Haruna dan Tooru menjadi penerima penghargaan medali dan piala emas sebagai top satu, maka mereka berdua diwajibkan menjadi pasangan dalam pesta malam ini. Itu alasan yang cukup untuk meruntuhkan ketahanan hati pemuda dengan pandangan tajam ini.
Mari mengingat beberapa waktu yang lalu, saat top satu dikumandang riang oleh Laura.
"Selanjutnya, popularitas paling dicari dari yang paling dicari adalah— yang lain dan tak bukan tentu saja Oikawa Tooru dari kelas 3-D bersama dengan Izumi Haruna pendatang baru— kelas 1-C si penerima undangan kedua! Silakan naik ke atas stage untuk menerima penghargaan. Selamat untuk kalian berdua!"
Mengejutkan, Haruna tak pernah menyangka ia akan menjadi top satu— orang pertama paling populer dari seluruh siswa-siswi sekolah elite ini. Meski begitu, itu bersama Tooru. Seseorang yang saat ini ia hindari. Takdir memang sering kali bermain-main dengannya, terlihat begitu penuh suka cita setiap melihat Haruna menderita penuh luka.
Tak bergerak barang sejengkal jari manis pun, lantas Tooru melangkah menghampiri Haruna. Mengulurkan salah satu tangannya, menunggu Haruna dengan sendirinya menerima genggamannya itu. Tak ada alasan untuk menolak, yang ada Haruna akan mendapatkan pinalti. Lagipula, ini hanyalah penghargaan. Benar. Untuk itu, gadis berambut hitam legam dengan gradasi biru gelap ini segera menanggapi pemuda di depannya. Tooru tersenyum senang, kemudian mereka melangkah bersama menuju stage. Dalam setiap langkahnya, Tooru mulai membuka obrolan selagi menuju ke tempat tertuju.
"Kenapa kau tidak menemuiku? Aku menunggumu, bahkan sampai pergi ke asrama perempuan. Tapi kau tidak ada di sana, Haru."
"Maaf, tapi aku tidak bisa," Haruna membalas tanpa mengalihkan pandangannya dari depan. "Aku bersama Rin sekarang."
"Ah," Tooru mengerti. "Tentu saja, kalian berakhir saling mencintai. Setelah laki-laki itu berbuat baik, perempuan mana yang tidak akan luluh, bukan?"
Spontan Haruna menoleh, menatap Tooru yang sama sekali tak membalas tatapannya. "Maaf, tapi apa maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐕𝐀𝐍 | 𝐀 𝐇𝐀𝐈𝐊𝐘𝐔𝐔 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✓
Fanfiction"Selamat datang di Alice Van." ALICE VAN © CIROACE HAIKYUU © HARUICHI FURUDATE - typo, ooc - haikyuu x oc (reader)