15 | KEBEBASAN

15 4 4
                                    

Sebuah bangunan yang megah, tak berbeda dengan kediaman Keiko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah bangunan yang megah, tak berbeda dengan kediaman Keiko. Ya, tidak aneh ini adalah perjodohan bisnis.

Disambut dengan hangat oleh keluarga sang pasangan pria, kedua orang dewasa itu tampak saling melempar sapa dan senyum ramah.

"Itu anakmu, Akio?"

"Ya!" balas Akio antusias. "Anna, kemari lah, sapa Tuan Tatsuya dan Nyonya Ameri."

Anna patuh, ia melangkah mendekat dan mulai membungkuk hormat menyapa kedua orang tua yang kemudian akan menjadi mertuanya.

"Selamat siang, Tuan Tatsuya dan Nyonya Ameri."

"Wah, gadis yang cantik," puji Ameri. "Namamu siapa, cantik?"

Pujian seharusnya membuat Anna senang, akan tetapi Anna tidak dapat merasakan hal itu, atau mungkin belum. Sampai detik ini, orang-orang memujinya karena dirinya adalah seorang Keiko, bukan Anna.

"Terima kasih," Ia tersenyum tipis. "Namaku Anna."

"Kau sepertinya sebaya dengan anak Ibu."

"Ibu?" lirih Anna.

Ameri tersenyum lembut. "Mulai sekarang, panggil saja aku Ibu. Karena aku pun akan menjadi Ibu keduamu."

"Oh? Tuan Keiko dan Nyonya Keiko telah datang!" Suara antusias yang lain terdengar dari atas.

Seorang pemuda yang terlihat sebaya dengan Anna menuruni tangga dengan senang. Hingga langkahnya terhenti tepat di belakang kedua orang tuanya, begitu melihat sosok Anna.

"Anna?"

"Rin?"

"Oh?! Apa ini?!" Sylvia begitu terkejut. "Rupanya kalian berdua sudah saling mengenal di belakang kami, ya?"

"Rin?" Tatsuya beralih menatap Suna Rintarou. "Kapan kalian pernah saling bertemu?"

"Ah, itu," Rin terdiam berpikir penuh. Tak mungkin dirinya mengatakan bahwa ia pernah nekat keluar kota bersama Atsumu untuk menemui Osamu.

"Kami pernah bertemu di Tokyo," sahut Anna kemudian. Tak sulit untuk Anna berbohong, karena semua orang tahu bahwa Anna terbiasa hidup sendiri hingga membuat dirinya menyukai berpergian untuk menyenangkan hatinya.

Allen mengerut, ia menoleh menatap Anna. "Kapan? Kau tidak meminta izin padaku terlebih dahulu, Anna?"

"Maafkan aku, Kak. Saat itu kau sibuk dengan pendidikanmu," balas Anna.

"Ya," Akio menimpali. "Tidak perlu dipikirkan, justru ini menjadi langkah besar yang bagus, bukan? Mereka berdua sudah mengenal satu sama lain."

"Benar, itu bagus!"

"Biarkan aku berbicara berdua dengan Rin," ungkap Anna tiba-tiba.

"Ahaha, tentu saja boleh! Remaja memang harus memiliki rahasianya masing-masing!" seru Tatsuya.

𝐀𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐕𝐀𝐍 | 𝐀 𝐇𝐀𝐈𝐊𝐘𝐔𝐔 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang